JAYAPURA-Gubernur Papua Lukas Enembe kembali melakukan pertemuan bersama Forkopimda, para bupati serta perwakilan mahasiswa Universitas Cenderawasih, guna membahas terkait eksodus ribuan mahasiswa Papua dari sejumlah kota studi di Indonesia.
Pertemuan berlangsung di Gedung Negara, Dok V Jayapura, Senin (16/9). Dalam pertemuan itu, Gubernur mendengarkan laporan para bupati terkait jumlah mahasiswa yang telah kembali dari kota studi maupun yang masih bertahan
Dari laporan Bupati, jumlah mahasiswa terbanyak yang telah kembali berasal dari kabupaten Nduga sebanyak 500 mahasiswa, dan Yahukimo 600 mahasiswa, sedangkan kabupaten Mamberamo Tengah 200 mahasiswa, Paniai 200 mahasiswa, Dogiyai 300 mahasiswa, Asmat 45 orang, Pegunungan Bintang 31 orang, Intan Jaya 4, Puncak 20 orang, Kabupaten Mappi, 1 orang, Supiori 12, Biak Numfor 4, Kepulauan Yapen 11, Tolikara, 110 orang, Merauke 8 orang dan Sarmi 1 orang. Sehingga total mahasiswa yang telah kembali sebanyak 2.047 mahasiswa.
Usai pertemuan kepada pers, Gubernur mengatakan, akan menggelar sekali pertemuan untuk nendapatkan kesepakatan bersama
"Sehingga saat pertemuan dengan gubernur Papua Barat kita sudah punya jawab dan kita sampaikan ke Presiden," katanya
Dalam pertemuan itu, lanjut Gubernur, para bupati juga mengungkapkan adanya intimidasi terhadap mahasiswa oleh aparat keamanan.
"Namun saya bilang pengawasan oleh aparat keamanan itu bertujuan baik, namun dianggap bentuk intimidasi oleh mahasiswa," ujar Gubernur
Meski demikian, lanjutnya, gubernur akan membahas persoalan ini bersama dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan sert seluruh Kapolda dan Panglima
“Itu polisi dan teman-teman dari BIN, mungkin tujuan mereka baik melihat mahasiswa, namun dianggap intimidasi, jadi saya pikir ini akan bicara, kalau kita sepakat panggil Kapolri, Kepala BIN, panggil Kapolda-Kapolda, Panglima Kodam bicarakan masalah ini,”pungkasnya.*