JAYAPURA - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura menemukan 14 titik panas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Papua dan Papua Barat.
Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili, mengatakan, dari hasil pantauan satelit 14 titik panas ini akibat kebakaran hutan dan lahan di lima kabupaten, terdiri dari 9 titik panas di wilayah Papua Barat meliputi Kabupaten Sorong, Sorong Selatan dan Bintuni.
“ Sementara di Provinsi Papua terdapat lima titik panas, diantaranya 3 titik panas di Kabupaten Merauke, Jayawijaya dan Kabupaten Puncak. Namun hingga saat ini bisa dikatakan masih aman dan tidak berpengaruh langsung bagi manusia,” katanya kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (16/9) siang.
Dikatakan, kebakaraan hutan di Papua dan Papua Barat adalah lahan kering, namun berbeda dengan daerah Riau dan Kalimatan yang merupakan lahan gambut. Sehingga jika terjadi kebakaran maka sangat cepat di padamkan oleh BPBD dan SAR.
“ Untuk wilayah pegunungan papua relatif lebih basah dan jika memasuki musim hujan akan segera padam. Sementara wilayah selatan masih di pantau oleh BMKG dan diwaspada karena daerah ini memasuki fase penghujan tetapi curan hujan masih relatif rendah,” terangnya.
Petrus menambahkan, dalam 2 hari terakhir ini terjadi penumpukan awan di wilayah papua dan Papua barat sehingga potensi api menyebar berkurang dan memudahkan petugas untuk memusnahkan hutan yang sementara terbakar.
“ Karena daerah-daerah ini ditutupi awan, maka relatif radiasi matahari tidak langsung meninari bumi dan bisa memudahkan perugas BPBD dan SAR untuk memadamkan api bagi daerah yang sementara terbakar,” tandasnya.**