JAYAPURA - Majelis Rakyat Papua (MRP) memberikan bantuan bahan makanan (bama) bagi mahasiswa yang kembali ke Papua dan menempati sejumlah asrama di seputaran Kota dan Kabupaten Jayapura
Ketua MRP, Timotius Murib kepada pers, Selasa (16/9) mengungkapkan, pasca insiden rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, pertengahan Agustus lalu, sebanyak 1200 mahasiswa yang menempuh pendidikan di sejumlah Kota Studi telah memilih kembali ke Papua
"Jadi, kita sudah bertemu dengan ketua-ketua asrama mahasiswa yang berada di Kota dan Kabupaten Jayapura, intinya kita bantu bama dulu sambil menunggu kebijakan Gubernur Papua," ungkap Timotius
Dia menjelaskan, dalam pertemuan dengan ketua-ketua asrama, mahasiswa Papua yang pulang masih tertutup dan tidak ingin menyampaikan informasi alasan mereka harus pulang ke Papua.
"Kami sudah tanyakan mereka kenapa mereka pulang semua ke Papua, inilah tugas kita tanyakan kepada mahasiswa, tapi mereka masih tertutup, kami sendiri belum tahu apa alasan mereka pulang ke Papua," akunya
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku pusing atas kepulangan mahasiswa tersebut. Dia pun menyesalkan kepulangan mahasiswa asal Papua tersebut.
“Saya sampaikan waktu itu kalau di Negara NKRI tidak aman yah kita pulangkan, tapi daerahnya aman, jadi tidak usah pulang. Tetap mereka pulang kemauan sendiri, kita jadi pusing mengatur mereka taruh di mana,” aku Gubernur Lukas Enembe saat ditemui di Gedung Negara Jayapura, (9/9).
Lukas Enembe menegaskan akan membicarakan kepulangan mahasiswa Papua bersama Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Baray, Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dan walikota/bupati se-Papua.**
MRP Berikan Bantuan Bama untuk Mahasiswa yang Kembali ke Papua
Ketua MRP, Thimotius Murib