JAYAPURA – Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav Urbinas mengklaim, situasi Kota Jayapura dan sekitarnya dalam situasi aman dan Kondusif pasca kerusuhan yang terjadi Kamis (29/8) lalu. Hal ini disampaikannya dalam dialog polisi menyapa dengan tema "damainya Kotaku" bersama Ketua FKUB Kota Jayapura Pdt. Willem Itarr dan Sekretaris FKUB Kota Jayapura Ustad Dr. Eko Siswanto, di Studio 1 RRI, Kamis (12/9).
"Kami dibantu oleh BKO Brimob Indonesia telah melaksanakan kegiatan-kegiatan Kepolisian seperti Patroli Dialogis dan Sambang serta Razia diberbagai tempat untuk membuat masyarakat merasa aman dan nyaman dalam beraktivitas. Untuk kegiatan masyarakat telah berangsur lancar semua dan aktivitas perkantoran dan sekolah sudah mulai aktif kembali seperti biasa," ungkap Kapolres.
Dirinya menjelaskan, kehadiran Polisi di sejumlah titik ruas jalan Kota, bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Sehingga tidak ada lagi kelompok-kelompok atau perkumpulan orang yang ingin berbuat tindakan yang akan melanggar hukum.
"Terkait dengan situasi saat ini kami berfokus untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat," katanya.
Ketua FKUB Kota Jayapura, Pdt. Willem Itarr mengatakan, pihaknya terus melakukan pertemuan dengan beberapa tokoh, pimpinan Paguyuban dan petinggi agama untuk mencari solusi dan bertukar pendapat untuk kesejahteraan masyarakat Kota Jayapura.
"Dan kami sangat mengapresiasi Kepolisian dalam hal ini Polda Papua dan BKO Brimob Indonesia yang mengemban tugas Negara menjaga situasi keamanan dan ketertiban tetap aman dan kondusif," ujar Pdt. Itaar.
Selaku Ketua FKUB Kota Jayapura dan Pimpinan Agama, ia merasa sangat aman dan senang dengan kehadiran Polisi di tempat-tempat ibadah, pihaknya merasa terjaga dan nyaman pada saat akan melaksanakan Ibadah.
"Kami sepakat dari Para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat untuk menjaga tanah Papua khususnya kota Jayapura agar tetap aman dan kondusif, diharapkan kepada masyarakat untuk tidak terpancing atau percaya pada berita yang belum benar keberadaanya, jangan mudah untuk terprovokasi," tuturnya.
Sementara itu, Ustad Dr. Eko Siswanto mengatakan, sebagai umat yang beriman untuk selalu menjaga kedamaian, sebab tidak ada satupun agama yang mengajarkan untuk menebarkan kebencian dan melakukan pertikaian hingga permusuhan.
"Membangun kebersamaan dalam berbagai perbedaan adalah hal yang sangat baik, membangun musyawarah sangat penting dilakukan terhadap sesama agar tercipta suatu komunikasi yang baik untuk menciptkan hal-hal yang positif," pungkasnya.
Diakhir dialog kapolres Jayapura Kota mengatakan penegakkan hukum akan tetap dilaksanakan bagi siapa saja yang akan melanggar, terhadap aksi demo anarkis pada tanggal 29 Agustus 2019, Polda Papua bersama BKO Brimob Indonesia dan Polresta Jayapura saat ini masih dalam tahap penyidikan dan penyelidikan terhadap aktor atau orang yang bertanggung jawab di balik demo anarkis di Kota Jayapura.**