JAYAPURA - Dr. Toni Wanggay, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Papua mengatakan, pasca demo anarkis tanggal 29 Agustus 2019 lalu telah berhasil menemukan keresahan yang ditengah-tengah masyarakatnya masing-masing sesuai permintaan negara, sesuai permintaan dengan perbuatanya.
Lanjutkan, sebagai tokoh agama dan juga sebagai anak asli Papua, kami sangat mengharapkan bantuan penegakan hukum terhadap aktor-aktor yang dibalik demo anarkis 29 agustus lalu dan agar dapat mempertanggung jawabkan tindakan mereka.
“Kami juga menghimbau bagi semua masyarakat agar tetap tenang dan menahan diri agar tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita hoax yang bisa menarik perhatian kita. Ada informasi yang belum pasti akan disampaikan kepada aparat kepolisian, atau tokoh agama, tokoh masyarakat untuk mengecek kebenaran informasi,"ujarnya Minggu (8/9) malam.
Tambahnya, Pemerintah Provinsi Papua perlunya diingatkan kepada Mahasiswa Papua yang sedang belajar di luar Papua agar, tugasnya adalah belajar dan belajar agar bisa berhasil dan membangun kembali Papua. Bukan malah sebaliknya melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat sama sekali seperti demo jalanan beberapa waktu lalu yang dipertanyakan dengan ideologi bangsa dan negara.
“Pemerintah Provinsi Papua tidak hanya memberikan beasiswa kepada pelajar Papua yang ada di luar Papua saja, akan tetapi juga harus memberikan wawasan kebangsaan, pendidikan beretika, agar para siswa di luar, tidak menyediakan hal-hal yang berhubungan dengan keamanan "kata Dr. Toni Wanggai.*