JAYAPURA - Aktivitas masyarakat di Kota dan Kabupaten Jayapura Papua sejak Jumat (23/8) pagi hingga sore hari tampak sepi, hal ini setelah beredarnya informasi tentang akan adanya demo yang dilakukan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyikapi insiden rasisme dan intimidasi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang sepekan lalu. Kabarnya, demo kali ini, akan menurunkan massa lebih banyak yang merupakan simpatisan KNPB
Untuk antisipasi terjadinya gangguan keamanan, sebanyak lima ratusan aparat gabungan TNI Polri disiagakan sejak Kamis malam. Mereka ditempatkan di sejumlah titik yang diyakini sebagai tempat konsentrasi massa seperti Expo Waena, Perumnas III Waena, dan Taman Imbi, Kota Jayapura.
Namun hingga sore hari, tidak ada aksi demo susulan seperti informasi yang beredar di masyarakat
Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav R. Urbinas saat dikonfirmasi Jumat sore membantah adanya demo susulan terkait insiden Surabaya. Menurut dia, informasi tersebut adalah hoax yang sengaja disebarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Situasi kamtibmas Kota Jayapura aman dan kondusif. Masyarakat silahkan beraktivitas seperti biasa tanpa khawatir dengan aksi demo susulan,” ungkap Gustav
Dia mengimbau masyarakat jangan cepat percaya berita maupun isu-isu yang tidak benar atau tidak dapat dipertanggung jawabkan.
“Mari kita bersama-sama menjaga kamtibmas di Kota Jayapura aman, aman dan tentram, tanpa perlu mendengar isu isu yang belum tentu ada kebenarannya,” ajaknya.
Sementara itu Kasubag Humas Polres Jayapura, Iptu Jahja Rumra mengungkapkan, sebanyak 500 personil gabungan telah disiapkan guna mengantisipasi adanya titik kumpul kosentrasi massa.
Ratusan personel ini merupakan gabungan TNI dan Polri, termasuk anggota Brigade Mobile (Brimob). “Mereka masih di lapangan untuk mengantsipasi isu aksi protes susulan ini. Namun kami pastikan itu itu adalah hoaks,” katanya Jumat sore
Dia menduga berita hoaks soal demo susulan oleh KNPB disebar oleh pihak tak bertanggung jawab untuk membangun opini masyarakat. Isu itu juga ditujukan untuk membuat masyarakat resah. “Itu tujuan mereka, jadi masyarakat jangan terhasut,”katanya.**