JAYAPURA,- Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh sekelompok Orang Tidak di Kenal (OTK) terhadap misionaris muda Berni Fellery Kunu (24) tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tapi juga bagi sang kekasih Yuni Penna.
Pasangan yang sudah menjalin asmara kurang lebih 2 tahun tersebut menginginkan hubungan mereka berakhir di pelaminan. Bahkan keduanya telah merencanakan akan menikah pada Januari 2019 mendatang.
Namun apa daya, Yuni harus menelan kenyataan pahit karena pujaan hatinya Berni Fellery Kunu meninggal dibunuh dengan tragis oleh sekelompok orang yang tidak di kenal di tempat pelayanannya di Kampung Yabasorom Distrik Pamek, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kamis (29/3) lalu.
Kepedihan hati Yuni terhadap kepergian sang kekasih di tulis dalam media sosial facebook nya pada Senin (2/4) pagi.
Berikut curahan hati Yuni Penna kekasih almarhum Berni:
"Waktu Saya mendengar dari Nensi Karel kalau Barney' Asmonerzz' Bazooka berencana mau mengikuti pelatihan Medical Missionary... Doa pertama Saya untuk Berni adalah "Tuhan kalau memang benar Berni akan ikut pelatihan tersebut, Berni akan jadi alat Tuhan yang Besar" Dan Saya percaya doa itu sudah terjawab melalui kejadian ini.
Saya pernah bertanya kepada Berni.
"Ber kalau seandainya Kita pena, Berni suka mau Jadi apa? Kase alasannya." Berni menjawab Saya mau jadi Tinta, Karena pena nda Ada Tinta nda berguna". Berni sudah benar- benar sangat mengisi kehidupan Saya dengan cara yang luarbiasa sampai akhir hidupnya, Dan Saya yakin Hal yang sama terjadi pada Kita semua.
Pernyataan Berni yang selalu menguatkan Saya adalah "God still in control". Ketika Saya bertanya tentang kabar Dan kondisinya, Berni selalu menjawab "Puji Tuhan, masih bernafas". Sekarang Berni sudah tidak bisa lagi memberikan jawaban yang sama terhadap pertanyaan Saya, tapi Saya percaya semangat pelayanannya masih tetap Ada.
Respond pertama Saya ketika mendengar berita ini tidak percaya, Dan bertanya2,.. "kenapa kita p Berni dang? Kenapa Berni yang di incar?Kenapa bukan missionari yang lain? Kenapa Berni yang jadi korbannya?" Lalu Saya mendapat jawaban Atas pertanyaan Saya, yang Saya yakin itu dari Tuhan. Kenapa Berni? Karena dari semua Missionary yang Ada pada waktu itu Iman Bernilah yang paling siap untuk mengalami kematian sahid, Karena keluarga Bernilah yang kuat paling kuat saat ini untuk menerima kejadian tersebut, Dan orang2 terdekat Bernilah yang paling tabah menghadapi semua ini.
Pertemuan terakhir kami 14 January 2018 dan Pembicaraan terakhir kami pada tgl 01 Maret 2018 dengan pokok pembicaraan tentang rencana pernikahan kami 06 January 2019. Tentang gedung, conseling, pre-wedding, jumlah Undangan, souvenir dll. Berni meminta Saya untuk mencoba menuliskan janji pernikahan kami, Karena Bernipun telah mencoba untuk membuatnya, Dan Saya bersyukur kepada Tuhan bisa membaca Dan memegang teks Janji pernikahannya yang Berni telah tulis dengan tangannya sendiri yang disimpan didalam Alkitabnya.
Seperti yang Saya saksikan sebelumnya bahwa Berni terkenal dengan orang yang suka berbicara tanpa henti dengan nada suara yang lantang Dan besar. Dan sampai saat ini walaupun Berni sudah tidak ada tapi Berni masih tetap berbicara dengan suara yang lebih besar lagi dari sebelumnya sampai ke seluruh dunia mendengarnya.
Sekarang Berni sudah mendahului Kita, jangan tutup telinga anda untuk tidak mendengar panggilan2 yang datang untuk melayani Tuhan Dan sesama selagi Kita hidup di dunia ini.
Filipi 1:21 "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan".
Sampai saat ini Saya masih mau katakan "How Great Thou Art in our Relationship"; "I thank God for Him"; and "I still Love My Lord and My Berni Fellery Kunu forever, God be with you till we meet again".
Tuhan memberkati Kita semua, tolong tetap doakan Keluarga Pieter J. Kunu, AcheTuamulya, JesikaKunu, dan K Ray Kunu untuk tetap setia dan kuat dalam Iman, Pengharapan Dan Kasih kepada Tuhan. Amin "
Tulisan dari Yuni Penna tersebut menuai berbagai tanggapan dari ribuan netizen. Mereka memberikan penguatan kepada Yuni untuk tetap setia melayani.
Almarhun Berni Fellery Kunu telah dimakamkan di Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara pada Minggu (1/4) sore. *