WARTAPLUS - Dua tokoh nasional, Jokowi dan Prabowo Subianto disebut-sebut akan maju kembali menjadi capres pada Pilpres 2019. Sejumlah nama diusulkan untuk menjadi kandidat cawapres mereka.
Berbicara mengenai cawapres, Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono memiliki pengalaman tersendiri. Dia pun memberikan tipsnya.
"Tentu untuk memilih seseorang menjadi pendamping seorang capres, capres itu harus melihat secara utuh. Kredibilitas, kapasitas, chemistry, kecocokannya maksud saya," kata SBY dalam akun Facebooknya, Sabtu, 31 Maret 2018.
Kemudian, lanjut SBY, apakah dengan pasangan tersebut kemungkinan untuk menang itu besar atau tidak. "Jangan keliru memilih pasangan yang salah kemudian tidak berhasil," kata SBY.
SBY mengatakan hal-hal tersebutlah yang waktu itu ia jadikan patokan. Lalu, yang tidak kalah penting adalah keputusan penuh darinya.
"Waktu saya mengambil keputusan dalam Pilpres 2004, Pak Jusuf Kalla sebagai pendamping saya, dan pada Pilpres 2009, saya pilih Pak Boediono, sepenuhnya itu pilihan saya. Tidak ada yang memaksa saya untuk memilih baik Pak JK maupun Pak Boediono," katanya.
"Juga bukan permintaan Pak JK, atau Pak Boediono sendiri. Sepenuhnya saya yang mengambil keputusan sehingga saya bertanggung jawab atas pilihan tersebut. Mungkin itu yang bisa saya sampaikan. Satu capres dengan capres yang lain mungkin berbeda-beda bagaimana cara memilih pasangannya," ujarnya menambahkan.
SBY sendiri memang termasuk yang sukses karena pada dua kali pemilihan presiden pada 2004, dan 2009, selalu keluar sebagai pemenang.
"Ahamdulillah, waktu saya memilih dan menentukan baik Pak Jusuf Kalla, dan Pak Boediono, Allah mengizinkan pasangan kami berhasil menjadi presiden dan wakil presiden. Berarti pilihan saya tidak keliru." [net]