WARTAPLUS - Istilah kerokan tentu sudah tidak asing lagi terutama bagi masyarakat Indonesia. Bagi sebagian orang, kerokan menjadi salah satu cara penyembuhan untuk masuk angin. Mereka menganggap lebih baik kerokan dibandingkan dengan mengonsumsi obat.
Dengan kerokan, mereka merasa badan menjadi lebih segar dan nyaman. Apakah benar jika kerokan membuat tubuh menjadi lebih rileks? dr. Vidie Aseanto Tanessia dalam acara Ngopi bareng MAFINDO Jakarta, Membedah Hoax Kesehatan membahas soal tema kerokan..
"Bisa tapi dengan takaran tertentu," ungkapnya saat ditemui di Auditorium Museum Nasional Jakarta, Sabtu 31 Maret 2018.
Dia menjelaskan relaksasi itu terjadi ketika pembuluh darah kapiler dalam kulit pecah (yang menyebabkan warna merah) akibat adanya gesekan koin yang digunakan untuk kerokan dengan kulit seseorang.
"Begitu pembuluh darah kapiler itu pecah, tubuh akan mengeluarkan mediator kimia. Mediator kimia itu yang membuat badan rileks," ujarnya.
Meski demikian, ia tak menyarankan untuk melakukan kerokan setiap hari. Hal ini dikarenakan dapat membuat kulit terluka, akibat terputusnya jaringan kulit karena bergesekkan dengan koin sebagai media kerokan.
"Karena kerokan merangsang kulit semakin luka dan itu bisa infeksi," ujarnya.
[net]