JAKARTA-Pemerintah Kabupaten Nduga meminta agar pemerintah pusat segera menarik pasukan TNI/Polri yang berada di Nduga sejak Desember 2018.
" Kami harap agar pak Ketua DPR RI tolong sampaikan kepada Presiden untuk menarik pasukan TNI/Polri dari Nduga,"kata Bupati Nduga, Yairus Gwijangge saat bertemu Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo di Jakarta, Senin (5/7) siang.
Menurut Bupati, keberadaan TNI/Polri di Nduga membuat masyarakat setempat ketakutan dan lari meninggalkan kampung halamannya.
" Keberadaan pasukan TNI/Polri dalam jumlah besar di Nduga membuat masyarakat kami tidak tenang, mereka merasa takut dan memilih mengungsi ke Wamena, Lanny Jaya, dan Timika. Sehingga dalam kesempatan ini kami minta agar pasukan TNI/Polri segera ditarik," keluh Yairus sebagaimana rilis yang diterima wartaplus.com
Akibat konflik di Nduga, sedikitnya 40 ribu warga dari 11 Distrik di Nduga terpaksa mengungsi dan tiga ribu anak tidak belajar.
" Ada ribuan masyarakat dari 11 Distrik yang mengungsi. Selain itu ada tiga ribu lebih anak anak yang tidak belajar karena ikut mengungsi. Untuk itu kami minta agar pasukan TNI/Polri secepatnya ditarik dan masyarakat saya bisa kembali ke kampung masing-masing,"tegasnya
Menanggapi permintaan tersebut Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mengatakan pihaknya akan segera menggelar rapat bersama komisi I DPR RI dan mengundang Menkopolhukam, Panglima TNI dan Kapolri untuk membahas hal tersebut.
"Kita akan rapat dengan Komisi I DPR-RI, untuk selanjutnya mengundang Menkopolhukam, Panglima TNI dan Kapolri untuk membahas hal ini,"ujarnya.*