JAYAPURA - Pernyataan yang dilontarkan Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) untuk penarikan pasukan TNI dari Kabupaten Nduga, dikecam Kepala Suku Jayawijaya, Agus Huby.
"Pemberitaan yang menyebutkan bahwa TNI harus ditarik dari Nduga itu salah besar dan sangat keliru," ucapnya ketika di temui di Jayapura, Kamis (25/7) siang.
Kata Agus, soal tarik menarik pasukan di Nduga, bukan solusi yang baik, lantaran keberadaan TNI/Polri di sana tidak lain untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dari segala bentuk ancaman dan kejahatan.
"Mereka (aparat keamanan) disana hadir untuk melindungi masyarakat, bukan untuk menyakiti atau melakukan kekerasan serta menakuti masyarakat," tegasnya.
Untuk masalah Nduga, Ia berharap ada solusi baik dari semua pihak, baik pemerintah maupun aparat keamanan, bukan saling tepis menepis isu yang beredar di tengah masyarakat dan memperkeruh suasana.
"Gubernur, DPR, MPR dan TNI Polri serta Bupati Nduga harus duduk bersama, berembuk membahas permasalahan yang ada di Nduga, bukannya saling bersikukuh, saya harap ini menjadi perhatian semua, banyak korban yang telah jatuh akibat ulah sudara kita yang berlainan ideologi," bebernya.
Sementara terkait dengan pengungsi, Lanjut Agus sebagai telah berada di Wamena Jayawijaya.
"Orang Nduga itu juga Orang Jayawijaya juga, sebelum pemekaran mereka dari sini ke sana dan kini kembali lagi. Kalau soalnya isu ratusan pengungsi meninggal itu tidak benar dan saya tidak dengar kabar dari saudara-saudara yang ada di sana," ucapnya.