JAYAPURA,-Baju hitam mewarnai Misa Jumat Agung umat Katolik yang memadati Gereja Kristus Terang Dunia Waena.
2000-an menghadiri Misa Jumat Agung dengan mencium kaki Salib, simbol perenungan penderitaan dan kematian Yesus Kristus, Jumat (30/3) sore.
Misa berlangsung haru dan hikmat dipimpin Pastor Barnabas yang merupakan pastor Paroki Gereja Kristus Terang Dunia Waena. Dalam kotbahnya Pastor Barnabas mengatakan Yesus telah memikul dosa kita, ia rela mati demi dosa-dosa kita.
“Peristiwa yang penuh kenangan ini hendaknya menjadi refleksi hidup kita atas ekstitensi diri kita tentang keberadaan iman kita. Untuk mencapai tujuan hidup kita haruslah penuh pengorbanan, perjuangan, ketangguhan, seperti itulah Yesus. Dia telah memenangkan pertarungannya hingga wafat di kayu salib. Dan kita diajak untuk mengikut nilai-nilai yang diajarkan Yesus yaitu pengorbanan dan cinta kasih tanpa batas,“ujarnya.
Keheningan mewarnai jalannya Misa Jumat Agung hingga ditutup dengan penciuman Salib. Ribuan umat rela mengantri untuk mencium satu salib yang berada dalam gereja. Tak sedikit umat yang terlihat meneteskan air mata dalam mencium salib.
Ibu Helenna Manibuy mengatakan misa ini merupakan momentum bagi dirinya dan keluarganya untuk merenungkan penderitaan Yesus untuk penyelamatan umat manusia.
"Setiap Jumat Agung pasti saya, dan anak saya terharu. Mudah-mudahan kehidupan kita semakin saling menyayangi baik diantara keluarga, umat dan sesama kita yang berbeda keyakinan,"ujarnya.
Sebelumnya Misa ini pada pukul 7.30 WIT Gereja Kristus Terang Dunia Waena sudah melaksanakan kisah sengsara Yesus yakni Jalan Salib.*