JAYAPURA - Seluruh penerbangan yang mengambil rute wilayah pegunungan Papua baik penerbangan swasta maupun penerbangan missionaris, khususnya ke Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang
diminta untuk turut serta memantau keberadaan helikopter MI-17 milik penerbangan angkatan darat yang hilang kontak sejak 28 Juni 2019 lalu
Hal ini disampaikan Danlanud Silas Papare, Marsma TNI Tribowo Budi Santoso dalam acara Coffe Morning Stake Holder Penerbangan Wilayah Bandara Sentani, di pangkalan Lanud Silas Papare, Jumat (19/7).
"Untuk teman yang beroperasi penerbangan ke wilayah Oksibil, supaya memasuki hari ke 21 atau 22 pencarian, agar teman teman ikut lebih peduli. Seperti penerbangan MAF, Yajasi, atau Demonim, mungkin saat terbang bisa turut serta memantau khususnya cuaca cerah. Karena pesawat mereka relatif kecil, tentunya bisa melihat terbang mendekat ke perbukitan juga," pinta Tribowo
Memasuki hari ke 22, Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian baik melalui udara maupun darat. Pencarian dilakukan masih di kawasan yang diduga dilalui oleh helikopter naas tersebut
Helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 ini mengangkut 12 orang terdiri dari tujuh kru dan 5 personil Satgas Yonif 725/Wrg yang baru melakukan pergantian tugas pengamanan perbatasan
Tribowo menegaskan tidak ada batas waktu pencarian untuk helikopter yang hilang ini.