SENTANI,- Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw secara resmi melepas 65 pengunjung rohani ke tanah suci Mekkah dan Yerusalem di aula lantai II Kantor Bupati, Sentani, Kamis (29/3).
Kepada wartawan bupati menyampaikan bahwa dalam perkembangan bangsa saat ini, banyak kepentingan politik dan kelompok yang merusak tatanan agama dan menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Untuk itu diperlukan perhatian khusus dari pemerintah untuk mengembalikan peran agama dalam menjaga persatuan dan kesetuan bangsa.
“Kita lihat saat ini banyak kepentingan politik dan kelompok yang merusak bangsa dan negara. Nah tokoh-tokoh agama ini benteng terakhir untuk menjaga persatuan dan kesatuan, menjaga kebinekaan dan juga menjaga toleransi antar umat beragama,” katanya.
Untuk itu, bupati meminta seluruh peserta rombongan pengunjung rohani yang berangkat untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari asal mula sejarah keagamaan dan menambah wawasan dalam ilmu keagamaan, sehingga mampu menjaga kesatuan dan persatuan.
“Tokoh-tokoh agama ini penting untuk pergi melihat tanah suci Mekkah dan Yerusalem, supaya sejarah-sejarah peradaban ini bisa diketahui. Mereka bisa menambah wawasan dan menambah iman kepercayaan sehingga tidak mudah terombang ambing oleh hal-hal negatif, sehingga mampu menjaga umatnya,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayapura, Pendeta Hosea Taudufu, mengatakan, kunjungan rohani yang dilakukan merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerinta, yakni mewujudkan Kabupaten Jayapura sebagai zona integritas umat beragama.
“Tujuannya untuk mendukung program pemerintah dan memperkuat zona integrtias umat beragama di Kabupaten Jayapura dan semakin rukun umat beragama baik yang Muslim dengan Kristen dan Katolik,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, biaya perjalanan untuk enam puluh lima peserta pengunjung rohani sebesar Rp 1.750.000.000 (satu milliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah) yang diambil dari APBD Kabupaten Jayapura.
“Dana yang digunakan sebesar Rp 1,750 miliar dengan pembagian untuk umat Muslim sebesar Rp 700.000.000 (tujuh ratus juta rupiah), sementara umat Kristen dan Katolik sebesar Rp 1.050. 000. 000 (satu milliar lima puluh juta rupiah), dan ini biaya akomodasi untuk semua peserta selama kunjungan rohani,” tandasnya. *