Pangdam Cenderawasih Pimpin Pencarian Hely MI-17, Hari Kesembilan Masih Nihil

Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring didampingi Danlanud Silas Papare Jayapura, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso dan Danrem 172/PWY Kolonel Inf Jonathan Binsar Sianipar saat melakukan pencarian melalui udara dengan peswat CN235 MPA Sabtu pagi/ dok. Pendam XVII Cenderawasih

SENTANI - Upaya pencarian terhadap helikopter MI-17 yang hilang kontak kembali dilanjutkan pada Sabtu (6/7) pagi melalui udara.

Pencarian melalui udara menggunakan pesawat CN235 MPA dan dua heli bell 412 milik TNI AD. Memasuki hari ke sembilan, pencarian dipimpin langsung oleh Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring.

Dua heli bell melakukan pencarian di wilayah Distrik Oksop dan Distrik Okbape. Sementara pesawat CN235 MPA melakukan pencarian di wilayah Distrik Airu, Lereh dan Oksibil.

“Kita terbang sekitar pukul 10.00 WIT menuju Oksibil, namun kita tidak bisa take off di Oksibil karena cuaca buruk. kemudian kita berputar dan melakukan pencarian di radius 6 Noutical Mile menuju wilayah Oksob, Okbape, Kampung Mimin dan Lereh,” ujar Pangdam Sembiring di Base Ops lanud Silas Papare Jayapura, Sabtu (6/7) siang.

Dikatakan, kurang lebih dua jam melakukan pencarian, pesawat CN235 MPA harus kembali ke Base Ops Lanud Silas Papare Jayapura karena cuaca yang mulai memburuk.

“ Sekitar pukul 12.30 WIT kita kembali ke Sentani. Dan hingga Sabtu siang ini belum ada tanda-tanda keberadaan helikopter MI-17 yang hilang kontak,” terangnya.

Meski demikian, tegas Pangdam, Pangdam pencarian akan tetap dilakukan hingga helikopter MI-17 yang membawa 12 orang tersebut ditemukan.

“ Untuk hari ini belum ditemukan, tapi upaya pencarian tetap kita lakukan. Kita tidak akan berhenti hingga helikopter ini ditemukan,” tegasnya.

Pangdam mengakui bahwa sulitnya menemukan helikopter Mi-17 yang hilang kontak karena kondisi geografis dan cuaca yang sering berubah-ubah setiap waktu.

“ Memang sejak Kabupaten Pegunungan Bintang ini mulai dibentuk, sudah 8 kali terjadi kecelakaan pesawat, bahkan ada yang ditemukan setelah 32 hari pencarian. Ini karena hutannya yang sangat lebat dan medannya yang sulit. Meski demikian kita tidak akan menyerah, kita akan terus berupaya melakukan pencarian hingga ketemu,” ungkapnya.

Pangdam menambahkan, saat ini pihaknya sudah melibatkan penerbangan swasta untuk melakukan pencarian terhadap helikopter MI-27 yang hilang kontak.

“Kita juga melibatkan penerbangan lain seperti penerbangan sipil dan penerbangan misi, karena mereka ini sering melewati rute ini, semoga ini bisa membantu agar helikopter MI-17 yang hilang ini bisa ditemukan,” tandasnya.