SORONG-Merasa kecewa dengan pelayanan PLN Sorong yang kerap mamadamkan listrik di wilayah Sorong, sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Peduli Sorong melakukan aksi protes di depan kantor PLN UP3 Sorong, Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (5/7).
Kordinator aksi, Johan Djamanmona mengatakan bahwa aksi demo damai itu bertujuan untuk mengkritisi kinerja PLN yang semakin memburuk terhadap pelanggan dan masyarakat.
Selain itu, mereka juga mengkritisi dengan tidak adanya posko pengaduan masyarakat, sehingga keluhan dan kerusakan barang elektronik akibat pemadaman listrik tidak tahu hendak mengadu kepada siapa.
"Tidak ada posko pengaduan, alasannya sudah diinfokan di media sosial. Kamu ini masyarakat tidak semuanya bersahabat dengan medsos. Sebagai pelanggan juga, kewajiban sudah dipenuhi, tapi hak tidak dipenuhi oleh PLN. Kami ingin bertemu dengan manager dan menanyakan soal ini," terang Johan.
Sementara itu, aksi demo mahasiswa ini hanya ditemui oleh Manager Bagian Pembangkit, Benediktus, karena Manager PLN sedang berada di Jayapura.
Dihubungi melalui pesan whtsapp, Manager PLN UP3 Sorong, Alberth Safaria mengatakan bahwa secara teknis, suplay kelistrikan di wilayah Sorong mengalami surplus.
Namun tantangan diluar teknis, seperti faktor cuaca, alam dan hewan menjadi salah satu tantangan, termasuk lokasi gangguan yang berpindah-pindah, sehingga menyulitkan petugas di lapangan.
Sehingga semua membutuhkan proses mulai dari penelusuran penyebab padam hingga normalisasi.
Terkait posko layanan, Albert mengaku sudah tersedia di Kantor PLN UP3 Sorong selsma 24 jam dan layanan contact center 123.
"Besok Sabtu kita ada mau padam mba, lanjutan perbaikan jaringan ganti kabel ke kabel bungkus, untuk antisipasi Kelelawar tabrak jaringan," tambahnya.
Sebelumnya, Albert mengakui bahwa tidak ada unsur PLN sengaja memadamkan listrik kepada pelanggan maupun masyarakat. *