JAYAPURA - Nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Papua pada Juni 2019 mengalami penurunan 0,10 persen dengan indeks NTP sebesar 91,82. Demikian NTP Nasional sebesar 102,33 atau mengalami penurunan 0,28 persen.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Provinsi Papua, Bambang Wahyu Ponco Aji menjelaskan penurunan ini terjadi pada lima subsektor, antaralain NTP Subsektor Tanaman Pangan 85,21 atau mengalami penurunan sebesar -0,71 persen dibandingkan Mei 2019.
NTP Subsektor Holtikultura 83,55 atau menurun sebesar -0,73 persen. "Hal ini dikarenakan indeks harga diterima petani mengalami penurunan -0,40 persen yang didorong oleh turunnya indeks kelompok sayuran sebesar -0,41 persen dan kelompok buah-buahan sebesar -0,47 persen," jelas Bambang kepada sejumlah awak media di kantornya, Senin (1/7).
Selain itu NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 97,58 atau mengalami penurunan sebesar -0,10 persen. NTP Subsektor Peternakan 106,07 atau mengalami kenaikan sebesar 0,95 persen dibandingkan Mei lalu. NTP Subsektor Perikanan 101,44 atau naik sebesar 0,95 persen.
BPS mencatat Papua mengalami inflasi pedesaan sebesar 0,36 persen pada Juni 2019. "Secara nasional inflasi perdesaan tertinggi terjadi di Sumatera Barat yaitu sebesar 1,81 persen --dan deflasi terbesar terjadi di Bali yaitu turun sebesar -0,28 persen," jelas Bambang.
Sementara itu, lanjut dia, nilai tukar usaha rumah (NTUP) di Papua pada Juni lalu tercatat naik sebesar 0,04 persen. *