JAYAPURA – Upaya pencarain helikopter MI-17 yang hilang kontak oleh tim SAR gabungan di hari ketiga lagi-lagi tidak membuahkan hasil. Pencarian melalui udara dan darat yang dilakukan sejak pagi harus dihentikan lebih cepat sementara karena cuaca di Oksibil yang cepat berubah.
Wakapendam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, mengungkapkan, pencarian udara melibatkan dua unit heli bell 412 milik TNI AD dan satu heli bell 206 milik penerbangan sipil.
“Ada tiga heli bell yang dilibatkan untuk melakukan pencarian melalui udara. Satu heli melakukan tiga kali sorti (putaran). Ketiganya melakukan pencarian pada radius 5-20 Nautical Mile yakni rute penerbangan helikopter MI-17, namun hingga siang tidak membahkan hasil, sehingga ketiga heli bell harus kembali ke pangkalan di bandara Oksibil,” kata Letkol Inf Dax Sianturi kepada wartawan di base Ops Lanud Silas Papare Jayapura, Senin (1/7) sore.
Sementara untuk tim darat, Dax menyampaikan bahwa ratusan personil SAR gabungan itu melakukan pencarian sejak pagi di sekitar gunung Mol dan gunung Aprok, namun belum ada tanda-tanda keberadaan helikopter MI-17.
“Tim SAR darat melakukan pencarian sejak pukul 07.00 WIT hingga siang, tapi karena tidak membuahkan hasil, maka tim SAR gabungan ini kita tarik ke Oksibil dalam rangka penghematan tenaga,” ujarnya.
“Kita lebih memfokuskan pada pencarian udara, kalau sudah ada hasil dari pencarian udara baru tim SAR darat kita kerahkan,” jelasnya.
Operasi pencarian helikopter MI-17 dihentikan tepat pukul 15.00 WIT karena cuaca di Oksibil yang mulai berkabut dan tertutup awan.
“Hari ini kita hentikan pencarian lebih cepat karena cuaca di Oksibil yang sudah mulai hujan dan kabut. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi menggunakan heli bell. Sementara tim darat akan istirahat sambil menunggu hasil dari tim udara,” tutupnya. *