Tim Kesehatan Pastikan 13 Warga di Distrik Bomela Meninggal

Tim kesehatan saat mendatangi warga untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga di Distrik Bomela kabupaten Yahukimo/istimewa

JAYAPURA – Kurang lebih sepekan melakukan pelayanan kesehatan di Distrik Bomela, Kabupaten Yahukimo, tim kesehatan beranggotakan 4 orang akhirnya kembali ke Dekai, Kabupaten Yahukimo pada Jumat (28/6) lalu.

Dari laporan tim kesehatan yang dikirim, tercatat 13 warga di Distrik Bomela, Kabupaten Yahukimo, meninggal dunia.

“Laporannya ada 13 warga yang meninggal. Tercatat 7 orang meninggal di Kampung Kitikni, Kampung Bomela 2 orang, Kampung Kubiyalar 3 orang dan kampung Palamdua 1 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo, Suhayatno ketika dikonfirmasi Wartaplus.com, Minggu (30/6) siang.

Dikatakan, warga yang meninggal bukan hanya anak-anak, namun ada juga orang dewasa. Warga yang meninggal umur 45 tahun ke atas ada 5 orang, yang umur 25-45 tahun ada 3 orang, anak-anak ada 4 orang. Sementara 1 orang belum terdetiksi karena berada di Kampung Palamdua dan belum diketahui apakah orang dewasa atau anak-anak,” jelasnya.

Suhayatno mengungkapkan, dari hasil laporan diketahui bahwa penyebab 13 warga ini meninggal, karena Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA), demam, dan diare.

“Ini belum bisa dikatakan wabah karena kebanyakan menderita Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA), demam, dan diare. Tapi lambatnya penanganan medis menyebabkan warga ini meninggal,” terangnya.

Suhayatno menyayangkan tidak adanya tenaga kesehatan yang berada di lokasi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat. Ia pun menegaskan bahwa akan memberikan sanksi kepada petugas tersebut.

“Waktu tim datang kesana, memang tidak ada petugas kesehatan disana. Ini memang sangat memprihatinkan. Kita pastikan akan memberikan sanksi kepada petugas yang meninggalkan tempat tugas,” tegasnya.

Suhayatno menambahkan, dalam waktu dekat akan diadakan pertemuan antara para kepala puskesmas dengan dinas kesehatan dan bupati untuk mengevaluasi kinerja para petugas kesehatan.

“Dalam waktu dekat kita akan melakukan pertemuan dengan para kepala puskesmas dan bupati untuk membahas hal ini. Akan ada arahan dan penekanan dari bupati kepada petugas kesehatan yang bertugas di distrik agar tidak ada lagi petugas kesehatan yang meninggalkan tempat tugas,” bebernya.

“Untuk mencegah kejadian yang sama terjadi di distrik lain maka kita akan maksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui petugas-petugas puskesmas. Kita akan meminta mereka tidak meninggalkan tempat tugas sehingga mereka bisa melaporkan kejadian yang terjadi di tempat tugasnya,” tandasnya. *