MANOKWARI- Partai Perindo Papua Barat, Partai Amanat Nasional (PAN) dan PKPI Papua Barat bersepakat melalui komunikasi politik untuk membentuk satu koalisi permanen.
Koalisi itu disepakati untuk ada di Parlemen DPRD dan DPR Papua Barat dalam bentuk fraksi nantinya, juga menjadi koalisi permanen di Pilkada serentak 2020 dan pemilihan gubernur dan wagub Papua Barat 2024.
Hal ini disampaikan masing-masing Ketua DPW Perindo Papua Barat, Marinus Bonepai, PKPI Papua Barat, David Towansiba, Sekretaris PKPI, Moses Sabono, dan Sekretaris Wilayah PAN Papua Barat, Iryanto A. Mandacan, Jumat (21/6).
Ketua DPW Perindo Papua Barat, Marinus Bonepai menjelaskan, koalisi ini dibentuk pasca pemilu 2019 yang memenangkan kursi parlemen oleh tiga partai politik (parpol) tersebut.
Kata dia, tiga parpol ini (Perindo, PAN dan PKPI) sudah membangun komunikasi interen meskipun pelantikan anggota DPR periode 2019-2024 belum terlaksana.
Hanya saja, kata Bonepai, kesepakatan itu dilakukan demi menjaga hubungan baik ketiga parpol ini menuju koalisi parlemen DPR dan koalisi mendukung kepala daerah pada pilkada serentak di Papua Barat 2020.
"Jadi koalisi ini dibicarakan dan disepakati karena mengigat ketiga parpol ini tidak bisa membentuk satu fraksi tersendiri di parlemen karena perolehan kursi terbatas, maka solusinya membentuk koalisi permanen," sebut Marinus, Jumat (21/6).
Menurut Bonepai, kesepakatan tiga parpol ini dibentuk agar diketahui publik Papua Barat, sehingga pilkada serentak untuk 9 daerah di Papua Barat bisa mendukung calon kepala daerah. "Juga koalisi ini disiapkan untuk momen politik di pilkada gubernur, wagub dan bupati di tahun 2024" sebut Bonepai.
Tentang kesepakatan pembentukan koalisi ini sesuai petunjuk dari DPP Perindo, kata dia, tidak langsung dari DPP, namun informasi ini dibangun dan berkembang dari daerah.
Untuk memenuhi syarat itu, ia mengaku bahwa tiga parpol ini telah memenuhi syarat tersebut dan bisa membentuk koalisi. Selanjutnya komunikasi politik ke DPP akan berkembang.
Untuk Perindo sendiri dukungan kepada calon kepala daerah akan berkembang. Apalagi saat ini calon DPRD di kabupaten, kota dari Perindo semuanya caleg jadi. Oleh karena itu, koalisi ini menuju agenda politik 2020 dan 2024.
Sekretaris PKPI Papua Barat, Moses Sabono mengatakan, koalisi ini muncul ketika ada pertemuan yang sudah dilaksanakan dalam beberapa minggu lalu.
Bahkan kendaraan politik yang sudah terbangun dari Perindo, PAN dan PKPI untuk membuka diri bagi calon kepada daerah pada pilkada serentak Papua Barat. Dia juga menjelaskan bahwa koalisi ini buka diri kepada kader terbaik putra/putri Papua untuk dicalonkan.
PKPI juga, kata Moses akan berkomunikasi dengan pengurus di kabupaten, kota dan provinsi maupun Pusat tentang pembicaraan koalisi ini.
Ditanya calon kepala daerah di kabupaten Manokwari, Moses mengaku bahwa calon lebih banyak dibicarakan dari birokrasi, namun bagi PKPI bukan ukuran itu, sebab kalaupun calon dari birokrasi setelah terpilih nanti abaikan parpol.
Alangkah baiknya, kepala daerah harus dari orang politik murni sehingga kedepannya parpol bisa diperhatikan dari segala sisi, baik itu sisi finansial dan akomodasi, termasuk ketika komunikasi tidak sulit nantinya.
Hal senada disampaikan Sekretaris Wikayah PAN Papua Narat, Iryanto A. Mandacan bahwa kesepakatan membentuk koalisi untuk melihat agenda politik kedepan dan membesarkan parpol masing-masing.
Untuk parlemen DPRD Manokwari, kata Iryanto, PAN hanya mendapat 1 kursi, PKPI 1 kursi dan Perindo 3 kursi. Oleh sebab itu, kalau ketiga parpol ini terpencar tidak bisa mengusung calon kepala daerah di Manokwari.
"Jadi koalisi ini dibentuk untuk di parlemen tingkat kabupaten, kota dan provinsi yang menjadi satu fraksi. Lalu siapkan diri untuk mengusung calon kepala daerah dan pilgub 2024," ungkap Iryanto.
Dia menambahkan bahwa kalau koalisi ini terbentuk dan bersatu, maka sangat baik untuk bersaing dengan partai besar seperti Golkar dan PDIP. *