Dilaporkan ke Polisi oleh Tim JOSUA, Saly dan Panji Siap Beberkan Bukti

Relawan LUKMEN, Panji Agung Mangkunegoro ( ujung kiri) dan Saly Maskat ( dua dari kanan) didampingi Ketua Tim Relawan, Ruben Magay saat memberikan keterangan pers di Posko Pemenangan LUKMEN, di Jayapura, Senin (26/3)/Riri

JAYAPURA,-Dilaporkan ke Polisi terkait postingannya di media sosial yang dinilai mencemarkan nama baik pasangan John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae (JOSUA), dua Relawan Lukas Enembe - Klemen Tinal (LUKMEN) akhirnya memberikan klarifikasinya.

Dalam jumpa pers di Jayapura, Senin (26/3), baik Saly Maskat maupun Panji Agung Mangkunegoro mengaku siap jika nantinya dipanggil oleh penyidik Polda Papua untuk memberikan klarifikasinya sekaligus akan membawa bukti bukti terkait postingannya tersebut.

Diakui Saly, dirinya tidak bermaksud menyebar isu terkait dugaan ijazah Palsu milik cawagub nomor urut 2, Habel Melkias Suwae (HMS).

“Saya hanya mau mengajak semua pihak untuk menguji kebenaran terkait ijazah tersebut. Jika ada yang membantah mohon disertai bukti-bukti karena saya secara langsung mengecek ke portal Universitas Hasanuddin (UNHAS) berdasarkan nomor ijazah S2 yang dimiliki oleh HMS, dan ternyata nomor tersebut menggunakan nama orang lain,”akunya.

Dia juga menegaskan, siap mempertanggungjawabkan postingannya tersebut.

"Saya tidak akan kemana-mana apalagi hendak melarikan diri, terkait kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan pasangan Josua,"tegasnya.

Dikatakan, kalau memang mereka merasa benar mari kita buktikan sama-sama. "Mereka dengan data mereka dan saya dengan data yang saya punya,”tegasnya lagi.

Relawan Nusantara, Panji Agung Mangkunegoro mengaku pada prinsipnya menghargai proses hukum yang berlaku.

"Saya sangat siap jika nanti dipanggil Polisi. Namun sampai sekarang kami belum menerima surat panggilan dari Kepolisian,"ujarnya

Menurutnya, tahun ini adalah tahun politik. Tentunya sebagai relawan pasti akan berjuang untuk memenangkan pasangan LUKMEN dalam pilkada Gubernur Papua 2018.

"Tapi inilah politik yang tahun politik, bulan politik, kita akan fight," tegasnya.

Panji juga menyayangkan bahwa di media sosial Facebook, terdapat kurang lebih 12 akun yang menghina dan menghujat pasangan LUKMEN.

"Tapi LUKMEN dan tim biasa-biasa saja, tidak melaporkannya kepada pihak kepolisian,”ungkapnya.

“Jangan jual kata ‘Cerdas’ sebagai slogan kampanye kalau dalam bermedsos tidak bisa memanfaatkannya dengan cerdas apalagi menggunakan kata-kata yang menghujat,”ujar Panji.

Sementara itu Ketua tim relawan pemenangan Lukmen Provinsi Papua, Ruben Magay, mengajak seluruh relawan LUKMEN untuk menahan diri, jangan bertindak diluar kontrol

“Mungkin memang dibutuhkan pendekatan-pendekatan, jika memang proses hukum ini sampai berlanjut pihak tim hukum LUKMEN sudah siap,” tegasnya.*