JAYAPURA – Sebuah longboat 40 PK berpenumpang 11 orang dilaporkan terbalik usai menabrak kayu di sungai Woronai Desa Keuw Distrik Wapoga Kabupaten Nabire pada Sabtu (8/6) sekitar pukul 07.00 WIT.
Kepala SAR Biak, Melkianus Kotta mengungkapkan, akibat kecelakaan tersebut, 5 orang penumpang dinyatakan hilang.
“Laporan yang kami terima bahwa dari 11 penumpang, 6 orang dinyatakan selamat, sementara 5 lainnya hilang,” ujar Melkianus Kotta kepada Wartaplus.com, Minggu (9/6) malam.
Untuk mencari 5 orang yang masih hilang tersebut, maka Kantor Pencarian dan Pertolongan Biak mengirim 8 personil SAR Biak dibantu 4 anggota Polair Polres Nabire menuju lokasi untuk melakukan pencarian.
“Kejadiannya terjadi kemarin pagi sekitar pukul 07.00 WIT, tapi kami baru menerima laporan hilang pada Minggu (9/6) pagi. Kita merespon dengan mengirim 8 personil SAR dibantu 4 anggota Polair Polres Nabire menuju lokasi sekitar pukul 13.50 WIT,” ungkap Melkianus.
Mantan Kepala SAR Jayapura ini mengungkapkan, tim yang diturunkan dilengkapi dengan peralatan lengkap seperti truck rescue 1 unit, rubber boat 1 unit engine 40 PK dan sejumlah perlengkapan pendukung lainnya.
“Dari Nabire menggunakan truck menuju Desa Keuw, kemudian dari Desa Keuw menuju lokasi kejadian menggunakan rubber boat dengan membawa personil rescuer pos SAR Nabire, Anggota Polair Polres Nabire dan keluarga korban dan aparat desa (Kepala Distrik),” bebernya.
Meski sudah mengirim tim menuju lokasi kejadian, Melkianus mengaku belum mendapat info terbaru terkait pencarian yang dilakukan karena terkendala komunikasi.
“Perkiraan kita mereka akan tiba dilokasi kejadian pukul 16.00 WIT. Namun kita belum mendapatkan perkembangan terbaru karena tidak ada jaringan komunikasi disana, sehingga kami belum tau perkembangan operasi sampai saat ini,” ujarnya.
Disinggung soal muatan yang dibawa oleh longboat tersebut, Melkianus mengaku belum mengetahui pasti muatan yang dibawa.
“Untuk muatan kami belum mengetahui persis apa yang dibawa, nanti setelah tim kami tiba baru bisa diketahui,” tandasnya. *