Trans Papua Mansel dan Bintuni Rusak Parah

Pra jurbalis saat mewawancarai warga Bintuni yang berjalan kaki kurang lebih 5 kilometer dari Mamey (Mansel dan Teluk Bintuni) jalan Trans Papua Barat/Albert)

MANOKWARI-Rombongan Jurnalis dari perwakilan media cetak, media online dan televisi nasional hingga lokal di kabupaten Manokwari ibu kota Provinsi Papua Barat, prihatin dengan kondisi jalan Trans Papua Barat, khusus di Mamey, Manokwari Selatan.

Untuk sampai ke jalan trans Papua Barat antara perbatasan Kabupaten Manokwari Selatan, Teluk Bintuni hingga Kabupaten Manokwari rombongan jurnalis ini meminjam kendaraan debol gardan (Hilux) milik bapak Yan Anthon Yoteni. 

Perjalanan dari Manokwari pada Sabtu (8/6) pukul 06.30 WIT pagi rombongan menempuh perjalanan ke lokasi yang dituju dengan kondisi jalan dari Manokwari ke Mansel sangat baik, namun mendekati distrik Tahota Mansel dan rombongan harus turun jalan kaki sepanjang 5 kilometer menurut pengakuan warga.

Dengan kondisi tanah becek dan berlumur tanah, rombongan tetap berjalan kaki kurang lebih 3 kilo meter sambil menyaksikan dengan mata jurnalis dengan kondisi jalan tersebut. 

Perlengkapan kerja jurnalis seperti kamera handycame, kamera hingga handpone tak luput dari mengabadikan kondisi jalan terparah tersebut.  

Awak media menyaksikan sendiri bagaimana kendaraan dari Mansel ke Bintuni dan sebaliknya mengadu nyali kendaraan mereka dengan tanah berlumpur, sesekali sopir turun ke jalan untuk melihat kondisi jalan yang bisa dilalui. 

Bahkan awak jurnalis ini menemui warga atau penumpang dari Teluk Bintuni yang sedang berjalan kaki sepanjang 3 sampai 5 kilometer. Salah satunya adalah bapak Lukman Kaitam yang pulang mudik harus berjalan kaki setelah menumpang mobil dan turun di perbatasan jalan berlumpur dan harus jalan kaki sampai ke Tahota. 

Sangat miris setelah melihat kondisi jalan yang kini masih sangat memprihatin, sopir mobil Hilux pun mengaku sangat kesulitan melayani masyarakat dengan kondisi jalan saat ini.*