JAYAPURA-Kerusuhan di Distrik Fayit Kabupaten Asmat Papua (27/5/2019) lalu berujung pada penembakan yang dilakukan oleh anggota TNI bernama Serka Fajar, dan mengakibatkan jatuhnya korban 4 orang perusuh meninggal dunia (MD) dan satu orang luka tembak di tangan bernama Jhon Tatai hingga tangan kirinya diamputasi. Kasus ini menjadi perhatian serius Komnas HAM Papua.
"Kasus ini jadi perhatian kami dan menjadi catatan memilukan,"ujar Plh Komnas HAM Papua kepada wartaplus.com Kamis (7/6) pagi.
Kata dia, kami terus memantau proses hukum kepada oknum anggota yang lakukan penembakan, juga apa yang dilakukan Pemda Asmat terhadap keluarga korban meninggal akibat penembakan pun korban luka tembak hingga tangannya diamputasi.
"Para keluarga korban akibat penembakan dan meninggal sudah menerima uang duka dari Pemda Asmat Rp 1 Milyar, saya harap Pemda juga memperhatikan juga adik Jhon korban penembakan yang mengakibatkan tangan kirinya diamputasi,"ujar Frits Ramandey yang sedang berada di Bandara Sentani, mengatar Jhon Tatai korban penembakan ditemani keluarganya Amatus Tatai.
Sementara itu Amatus Tatai mengaku berterimaksih kepada Komnas HAM Papua. "Terimakaaih Komnas HAM Papua juga Pak Frits Ramandey yang terus mengawal kasus ini,"ujarnya.
Ia pun meminta Pemerintah Kabupaten Asmat memperhatikan saudaranya yang tangannya telah diamputasi. "Tangannya kini sudah diamputasi tak bisa bekerja secara normal, kami keluarga besar minta Pemda memperhatikan dan peduli masalah ini,"ujarnya.*
Pemda Asmat Diminta Peduli
Berterimakasih Kepada Komnas HAM Papua, Korban Penembakan Oknum TNI Pulang ke Asmat
(Dari kiri ke kanan) Frits Ramandey bersama Amatau Tatai dan Jhon Tatai di ruang tunggu Bandara Sentani Jayapura/Roberth