Pangdam XVII Cenderawasih Meminta Maaf Kepada Para Korban Kerusuhan Fayit

Pangdam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring bersama Plh Komnas HAM RI perwakilan Papua-Papua Barat Frits Ramanday membesuk Jhon Tatai/Istimewa

JAYAPURA-Kerusuhan di Distrik Fayit Kabupaten Asmat Papua (27/5) lalu yang berujung pada penembakan yang dilakukan oleh anggota TNI  bernama Serka Fajar dan mengakibatkan jatuhnya korban 04 orang perusuh meninggal dunia (MD) dan satu orang luka tembak di tangan,  mengakibatkan Pangdam XVII Cenderawasih mengambil langkah cepat untuk dilaksanakan investigasi gabungan TNI, Polri dan Komnas HAM RI Perwakilan Papua-Papua barat serta pemerintah daerah Kabupaten Asmat.

Ini untuk menemukan  fakta-fakta sebenarnya apa yang terjadi, mulai dari penyebab kerusuhan anarkis upaya himbaun secara persuasif kemudian tembakan peringatan.  

Hingga akhirnya pelaku Serka Fajar terpojok pada sudut bangunan dan dihadapkan pada pilihan bahwa yang bersangkutan akan menjadi korban atau menjatuhkan korban.

Peristiwa tersebut, tentunya meninggalkan duka bagi semua pihak, terutama pihak pelaku kerusuhan sekaligus korban dan pihak TNI sendiri. 

"Rekonsiliasi pun telah dilaksanakan untuk saling memaafkan dan menghormati. Sementara proses hukum tetap berjalan baik terhadap anggota TNI yang melakukan penembakan maupun terhadap pelaku kerusuhan terutama provokator atau pemicu kerusuhan tersebut,"ujar Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi, Minggu malam.

Kata dia, tanggal 1 Juni 2019 korban penembakan yang mengalami luka tembak di tangan bernama Jhon Tatai (26) telah dievakuasi ke RS. Bhayangkara Jayapura dalam rangka mendapatkan perawatan . 

"Sekitar pukul 21.00 WIT Pangdam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring didampingi para staf bersama Plh Komnas HAM RI perwakilan Papua-Papua Barat Frits Ramanday membesuk korban,"ujar Kapendam.

Dalam kunjungan tersebut Pangdam menyampaikan rasa prihatin yang mendalam dan sikap berbela sungkawa yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut, terutama terhadap seluruh korban termasuk kepada saudara Jhon Tatai yang mengalami luka tembak di kedua tangannya dan mengakibatkan tangan kiri harus diamputasi sampai ke siku.

"Mewakili seluruh prajurit TNI Kodam XVII Cenderawasih terutama pelaku penembakan Serka Fajar menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut. Kita semuanya selaku anak-anak Tuhan tidak ada yang menghendaki hal ini terjadi, namun hal ini sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa dan harus kita terima dengan berlapang dada," ujar Pangdam kepada Jhon Tatai.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam juga menegaskan bahwa Kodam XVII Cenderawasih akan menanggung segala biaya pengobatan dan transportasi kembali ke kampung halamnnya kelak setelah sembuh. Termasuk biaya makan  korban dan keluarga yang mendampingi selama menjalani perawatan.

"Jhon tidak perlu berpikir macam-macam bagaimana biaya, bagaimana nanti kembali ke kampung dan lain-lain. Semuanya kami yang tanggung, Jhon cukup berdoa. Makan dan berusaha agar cepat sembuh. Jhon akan ditangani oleh dokter-dokter ahli dan akan dirawat dengan sebaik-baiknya Bila ada kebutuhan tolong sampaikan saja kepada kami,"kata Pangdam.*