JAYAPURA-Tidak terima hasil keputusan pemilihan legislatif (Pileg) pada pemilihan umum 17 April lalu, ratusan massa pendukung salah satu caleg melakukan aksi penyerangan kantor Distrik Fayit dan rumah miliki satu anggota DPRD di Kabupaten Asmat, Senin (27/5) pagi pukul 10.00 WIT.
Buntut dari aksi penyerangan tersebut, tiga warga dikabarkan meninggal dunia akibat tertembak lantaran hendak menyerang oleh anggota TNI dari Pos Ramil Fayit yang mencoba menghalau aksi anarkistis ratusan massa itu.
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi ketika dikonfirmasi, Senin (27/5) malam, membenarkan hal tersebut.
"Memang benar ada kejadian penyerangan yang dilakukan ratusan massa dari salah satu caleg yang gagal dalam pemilu lalu terhadap Kantor distrik Fayit di Asmat dimana buntut penyerangan itu tiga orang meninggal dunia," ungkapnya.
Ia menjelaskan tindakan yang diambil Anggota, tidak lain merupakan langkah untuk menyelamatkan diri, mengingat saat hendak menghalau aksi anarkis, ratusan massa itu balik melakukan penyerangan terhadap anggota Ramil.
"Melihat situasi anarkis anggota dari pos untuk berusaha mengendalikan Massa. Salah seorang mengeluarkan tembakan ke atas untuk menghalau massa, namun massa justru semakin beringas dan berbalik menyerang anggota TNI tersebut. Dalam situasi terancam salah seorang anggota posramil terpaksa mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah Pos untuk menyelamatkan diri dan mengamankan pos dengan kekuatan yang sangat terbatas," ungkapnya.
Kata Aidi, saat ini Kodam XVII Cenderawasih telah berkoordinasi dengan Polda Papua serta Komnas HAM Papua untuk membentuk tim investigasi guna mendapatkan keterangan yang akurat.
"Situasi saat ini sudah kondusif Anggota gabungan sudah berada disana untuk menenangkan massa, selain itu besok Tim investigasi yang terdiri dari unsur Pomdam XVII/Cenderawasi, Kumdam XVII/Cend, Kesdam XVII/Cend, Korem 174/ATW, Polda Papua dan Komnas HAM Papua akan berangkat ke Fayet. Tim akan dipimpin langsung oleh Danrem 174/ATW Brigje TNI R. Agus Abdurrauf," jelasnya.
Sementara itu hingga saat ini Kapolres Asmat, AKBP Andi Henock belum bisa dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Dalam aksi penyerangan itu, diketahui tiga warga meninggal duniaSedangkan korban meninggal Xaverius Sai (40 tahun), Nikolaus Tupa (38 tahun ), Matias Amunep (16 tahun), Frederikus Inepi (35 tahun), sedangkan Jhon Tatai (25) mengalami luka tembak ditangan dan saat ini telah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit Asmat.*
Kabupaten Asmat
Tidak Terima Keputusan Pileg Warga Serang Kantor Distrik, 4 Orang Meninggal Kena Tembak
Foto ilustrasi