JAYAPURA - Irene Lodia Katoar berhasil menyisihkan para Advokat Muda yang mendaftar dan mengikuti fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatuhan untuk calon Ketua Komite Advokat Muda (Young Lawyers Committee/YLC) DPC Peradi Kota Jayapura periode 2019-2022.
Sebanyak enam advokat muda terdaftar untuk mengikuti tes, namun hanya tiga orang yang mengikutinya. Mereka antara lain Abednego Ansanay, SH, Jimmy Buana SH dan Irene Lodia Katoar, SH.
Adapun hasil tes, nilai tertinggi diraih oleh Irene atau yang akrab disapa Iren dengan perolehan nilai 267. Perolehan nilai ini sekaligus menjadikan wanita peranakan Sarmi - Key (Maluku Tenggara) menjadi Advokat perempuan Papua pertama yang memimpin YLC. Sementara Abednego Ansanay, SH memperoleh nilai 221 dan Jimmy Buana, SH memperoleh nilai 224.
Ketiga peserta diuji oleh 3 orang panelis yakni Ketua DPC Peradi Kota Jayapura Dr. Anthon Raharusun, SH, MH, Sekretaris DPC Peradi Kota Jayapura Dr. Semy Latunussa, SH, MH dan Unsur Akademisi dari UNIYAP Jayapura Dr. Najamudin Gani, SH, MH
“Saya ingin membawa perubahan dan memberikan kontribusi terbaik bagi kepentingan dan kemajuan YLC di Kota Jayapura dan di Papua,” ujar Irene, Rabu (22/5)
Iren menyelesaikan pendidikan Strata I Ilmu Hukum di UNIYAP Papua, Jayapura lulus tahun 2016, berpredikat cum laude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.83.
Diakui ibu dari Khaula Mustika Sari Lessy (1 th) ini, memilih kuliah di Fakultas Hukum UNIYAP, karena memiliki akreditasi B. Selain itu, dirinya ingin menjadi seorang Advokat sejati. “Saya ingin menjadi seorang Advokat, karena Advokat adalah profesi yang mulia dan terhormat, karena bisa membantu masyarakat memperoleh keadilan,” akunya. Apalagi keluarga besarnya mendukung penuh pilihannya tersebut
Program 100 Hari
Disinggung soal program 100 hari kerjanya sebagai Ketua YLC? istri dari Mukadar Lessy SH ini mengaku program awal yakni akan melakukan sosialisasi tentang keberadaan YLC kepada seluruh anggota Advokat Muda, melakukan pendataan ulang Advokat Muda tahun 2014-2019 dan pembuatan data base Advokat Muda, pembuatan WebsiteAdvokat Muda Peradi Kota Jayapura, melakukan audience ke kampus -kampus melalui program YLC Goes to Campus untuk memperkenalkan YLC di kalangan mahasiswa Fakultas Hukum, membentuk Tim Futsal YLC FC menghadapi Open Tournamen Futsal Peradi Cup II Tahun 2019 dalam rangka HUT RI ke – 74, membantu registrasi berkas pendaftaran peserta ujian Advokat tahun 2019 dan melaporkan kepada DPC Peradi dan DPN Peradi.
Iren menjelaskan, potensi dan inovasi perkembangan YLC di era milenial saat ini tak bisa dibiarkan berjalan tanpa arah, melainkan perlu diberikan wadah dalam sebuah organisasi profesi untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan-tantangan global kini dan di masa mendatang, sekaligus mempersiapkan diri untuk melanjutkan tugas-tugas organisasi dalam wadah Peradi baik di tingkat nasional (DPN) maupun di tingkat daerah (DPC).
Dalam kaitan ini, ujarnya, pembentukan YLC dalam wadah organisasi Peradi di tingkat DPC adalah sebuah keniscayaan untuk kepentingan dan kemajuan organisasi Advokat, sekaligus memberikan kesempatan dan peran strategis kepada Advokat Muda, untuk melakukan berbagai inovasi dan ikut berperan aktif mengembangkan kemajuan intelektualnya dan meningkatkan kualitas SDM advokat muda bagi kepentingan dan kemajuan YLC.
Selain itu, terangnya, melalui pembentukan YLC, juga diharapkan dapat menjembatani hubungan komunikasi dan koordinasi serta lebih memperat hubungan profesional antara Advokat Muda dengan Advokat Senior dalam menjalankan tugas-tugas profesi, baik pada level daerah (tingkat DPC), nasional (DPN Peradi) dan level internasional sesuai dinamika perkembangan profesi Advokat Muda yang terus berkembang saat ini.
Dikatakannya, pertumbuhan Advokat, khususnya Advokat Muda di Indonesia makin meningkat setiap tahunnya. Setidaknya tercatat sebanyak 45.000-55.000 advokat Peradi, yang terdiri dari 25.000 adalah yang berusia 25 - 36 tahun.
“Artinya Peradi dan dunia advokat Indonesia memiliki 25.000 petensi inovasi yang akan menjawab tantangan sekaligus peluang bagi perkembangan dunia hukum, khususnya dunia profesi Advokat baik saat ini maupun di masa mendatang,” ungkapnya.
Berdasarkan data dan fakta tersebut, terangnya, menunjukkan bahwa banya Advokat Muda Peradi saat ini telah memberikan kontribusi nyata dan berperan aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan positif bagi kemajuan profesi Advokat di Indonesia.
“Hal ini patut kita banggakan sebagai suatu kemajuan besar dalam rangka menciptakan para Advokat Muda yang profesional, berkualitas dan berintegrasi tinggi dalam menjalankan profesi mulia dan terhormat ini (officium nobile),”ucapnya.
Iren yang kini magang sebagai Asisten Advokat di Law Office Anthon Raharusun & Partners, mengungkapkan rasa hormat dan terima kasihnya setelah bekerjasama dengan Anthon Raharusun, yang merupakan figur panutannya.
Diakuinya, banyak sekali ilmu yang didapat dari Advokat Senior ini. "Beliau selalu membimbing anak asuhnya. Beliau mengajarkan kepada Advokat Muda, untuk bisa menjadi seorang Advokat yang berkualitas dan profesional, tentu harus mempunyai kemampuan intelektual dan Sumber Daya Manusia (Human Resources) yang tinggi," aku Iren
“Pak Anthon selalu membimbing dan memotivasi kami dengan cara belajar belajar dan belajar, karena cuma dengan belajar kita akan dapat meraih kesuksesan,” akunya lagi
Keseteraan Gender
Sementara itu, Ketua DPC Peradi Kota Jayapura Dr. Anthon Raharusun, SH, MH menyampaikan kesan istimewa kepada Iren.
“Walaupun belum memiliki pengalaman dalam memimpin organisasi profesi, seperti organisasi YLC. Tapi saya percaya bahwa Iren akan mampu memimpin organisasi ini dengan berbekal, pendidikan dan pengetahuan yang dia miliki,” ucapnya.
Iren salah -satu sosok Advokat Muda yang memiliki intelektual dan kualitas yang sangat baik. Hal ini bisa dilihat dari presentasi visi misi dan program kerja yang disampaikan pada saat fit and proper test, dan hal ini tentu punya nilai tambah tersendiri bagi Iren dibandingkan calon- calon Ketua YLC yang lain, sehingga Iren layak memimpin YLC Peradi Kota Jayapura.
Lanjut katanya, dengan tampilnya Iren sebagai Ketua YLC menunjukkan bahwa ada kesetaraan gender dimana kedudukan kaum wanita adalah setara dengan kaum pria, sehingga tak ada lagi diskriminasi antara kaum pria dan wanita. Semoga Irene bisa membawa perubahan bagi kemajuan YLC di Tanah Papua. Selamat buat Irene Lodia Katoar.