KPA Papua Klaim Prevalensi HIV Hingga Akhir 2017 Menurun

Ilustrasi HIV Aids/Google.com

JAYAPURA,– Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua mengklaim prevalensi penyakit HIV/Aids di Papua hingga akhir 2017 tercatat mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Bahkan, setiap tahun prevalensinya terus menurun

Pada akhir 2017, jumlah prevalensi mencapai 1,9 persen, dibanding 2006 yang menurut Survei Terpadu HIV dan Perilaku (STHP) Departemen Kesehatan RI, mencapai 2,4 persen.  

“Padahal sejak 2006 lalu menurut prediksi di Papua itu tujuh tahun kemudian diprediksi nilai prevalensi HIV akan mencapai diatas 5 persen. Ternyata STHP 2013 turun ke 2,3 persen menurut Depkes RI” ujar Sekertaris KPA Papua, Drh.Constan Karma di Jayapura, Jumat (23/3) lalu.

“Yang pasti juga dari proyeksi dengan modeling tiap tahun kita turun 0,1 persen. Sehingga didapatlah angka pada akhir 2017 kita prevalensi HIV-nya 1,9 persen,” sambungnya

Menurut Karma, perkembangan HIV yang terpenting saat ini bukan pada jumlahnya yang telah mencapai sekitar 32 ribu kasus, namun pada angka penemuan kasus baru hingga terlihat seolah-olah ada kenaikan.

32 Ribu Kasus

Jumlah kasus HIV yang kini menyentuh 32 ribu kasus, diakui Karma, mengartikan bahwa kegiatan tes HIV kini semakin meluas ke masyarakat umum sehingga  banyak penemuan kasus.

“Artinya juga bahwa aktivitas dari layanan kesehatan baik oleh KPA dan LSM pemerhati HIV/AIDS, telah mengungkap fenomena gunung es atau kasus yang muncul ke permukaan diyakini lebih kecil ketimbang yang sebenarnya," jelasnya.

“Tapi sekali lagi secara umum prevalensi atau situasi HIV/AIDS di Papua menurun sedikit. Itu evaluasi resmi dari Depkes. Hanya memang per kawasan kasusnya bisa naik. Makanya, ada ahli katakan walaupun prevalensi cenderung turun, tapi kalau kita tidak waspada virus ini bisa lebih cepat naik tiba-tiba dibanding sebelumnya, itu (terjadi) jika program kita bermasalah,” jelasnya lagi.

Oleh karena itu, ditegaskan oleh mantan Wakil Gubernur Papua ini, program penanganan HIV di bumi cenderawasih wajib untuk berjalan terus sehingga upaya untuk menekan perkembangan virus mematikan ini, bisa terlaksana sebagaimana mestinya.[Riri]