JAYAPURA - Gubernur Papua, Lukas Enembe optimistis Presiden Joko Widodo akan kembali terpilih sebagai Presiden RI untuk periode kedua bersama calon Wakil Presiden, Amin Ma'ruf. Keyakinan Gubernur Papua dua periode ini bukannya tanpa alasan jika mengacu pada hasil sementara penghitungan suara KPU RI per 18 April pukul 13.45 WIB, pasangan nomor urut 1, Joko Widodo - Ma'ruf Amin unggul sementara dengan grafik lingkar presentase sekira 55 persen, sementara pasangan nomor urut 2 Prabowo - Sandiaga Uno sekira 45 persen berdasarkan total C1 pleno yang masuk dari 2303 TPS dari 81.350 TPS atau sekira 0,28 persen.
Harapan besar tidak hanya datang dari seorang Gubernur Lukas Enembe tetapi seluruh rakyat Papua yang notabene mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta ini. Terbukti dengan suara masyarakat pegunungan yang 100 persen telah dibungkus untuk Jokowi - Ma'ruf Amin
Kepada awak pers di Jayapura usai mencoblos, Kamis (18/4) Gubernur yang didampingi ibu Yulce Enembe mengaku, hampir seluruh kabupaten di pegunungan yang telah melaksanakan pemungutan suara telah membungkus suara untuk Jokowi. Dimana kabupaten Pegunungan sebagian besar masih melaksanakan pemilihan dengan menggunakan sistem noken atau sistem ikat/bungkus.
"Komitmen bungkus di Papua sudah dilakukan, dan hampir diseluruh pengunungan, setelah saya cek 100 persen mereka bungkus di Papua memilih jokowi dan mereka bungkus," tegas Gubernur
Ketua DPD Demokrat Papua ini juga berharap suara penuh untuk Jokowi juga diperoleh di Kota Jayapura dan daerah pesisir lainnya.
Adapun harapan Gubernur jika Jokowi terpilih kembali tentunya adalah pembangunan yang telah ada di era kepemimpinan sebelumnya dapat dilanjutkan kembali.
"Saya pikir beliau akan tetap lanjutkan programmnya, pertama infrastruktur, sehingga para investor bisa masuk disini (Papua), sebab jika infrastuktur belum tersambung maka perekonomian juga memburuk," akunya
Terlepas dari itu, Lukas Enembe juga menyampaikan pengalaman hasil quick count memang tidak pernah salah, sebab pengalaman membuktikan perbedaan hasil quick count tidak pernah jauh dari hasil resmi KPU. Namun demikian, Gubernur menghimbau kepada masyarakat jangan terpengaruh dengan hasil quick count.
"Tidak usah terpengaruhi, walaupun quick cout mereka pakai metodelogi ilmiah tapi pengalaman membuktikan, setiap quick count tidak pernah salah, pengalaman membuktikan. Akan tetapi masyarakat harus percaya pada bahwa hasil resminya nanti setelah rapat Pleno KPU 22 Mei nanti," pungkasnya.