JAYAPURA - Dua Kabupaten di Provinsi Papua terancam tidak dapat melaksanakan pemungutan suara dalam Pemilu 17 April besok, mengingat hingga H-1 pendistribusian logistik belum tersalurkan hingga ke lokasi pemungutan suara.
Hal tersebut diungkapkan anggota Bawaslu Provinsi Papua Jamaluddin ketika dihubungi melalui telepon seluler Selasa (16/4) malam.
Ia menerangkan di Kabupaten Intan Jaya ada tujuh distrik yang belum tersalurkan logistik, sementara Kabupaten Yahukimo 14 distrik.
"Dari laporan, untuk Intan Jaya ada tujuh yang belum terdistribusi dimana tiga distrik logistiknya masih berada di Nabire, sementara empat distrik logistiknya ada di Sugapa. Kalau Yahukimo ada 14 distrik yang hingga malam logistiknya masih di Dekai belum bisa didistribusikan," terangnya.
Ia pun menjelaskan apabila pergeseran logistik dilakukan pada hari H Pencoblosan, maka waktu tidak mencukupi dan konsekuensinya akan tertunda.
"Secara logis, juklis pencoblosan itu di TPS, umpamanya logistik tiba di Ddistrik jam 7 pagi, belum waktu untuk bongkar muatnya. Ya kalau mau pencoblosan dipusatkan di distrik saja. Namun risikonya di situ terdapat potensi konfliknya," jelasnya.
Ia pun menambahkan, pihaknya akan mengambi langkah tepat apabila nantinya pemilihan di dua kabupaten tersebut tertunda lantaran masalah pendistribusian logistik.
"Kami lagi koordinasi dengan rekan-rekan di kabupaten kalau memang besok tidak jadi langkah yang diambil apa selanjutnya," ujarnya. *