MANSEL- Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari, Filep Wamafma memberikan kuliah umum kepada mahasiswai di kampus STIH Manokwari Selatan (Mansel).
Didampingi dosen STIH kelas Momi Waren Mansel, Hengky Betay dan dosen STIH Manokwari Frangky Wambrauw, Filep menjelaskan tentang politik saat ini dengan program kemajuan daerah. Apalagi STIH saat ini akan menghadapi suatu tantangan yang berkembang pesat dengan situasi terkini dan ke depannya.
Untuk mendapat gelar sarjana hukum tidak akan ada orang lain yang datang memberikan, tetapi STIH yang akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) sendiri. Kemudian membangun kampus STIH kembali dari diri sendiri.
Oleh karena itu, Filep berharap semua yang kuliah di STIH harus rasa memiliki kampus ini bersama-sama. Lalu jangan seperti para alumni yang sudah dibesarkan kampus STIH dan lupa.
Kata Wamafma, banyak alumini yang sudah selesai dan berhasil di kampus STIH, tetapi tidak semua alumni peduli terhadap infrastruktur kampus.
"Beberapa orang saja yang peduli terhadap kampus ini, maka kedepan harus ada perubahan dari diri kita sendiri agar kampus ini maju dan berkembang bersaing dengan perguruan tinggi swatas dan negeri lainnya di daerah ini," pesan Wamafma, Senin (15/4).
Menurutnya, secara perlahan kampus STIH berbeda diri untuk pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan dosen, termasuk perkulihan yang maksimal kepada mahasiswa secara bertahap.
Dosen STIH Momi Waren di Kabupaten Manokwari Selatan, Hengky Betay, SH mengemukan bahwa saat ini pemda Mansel akan membantu membangun kampus STIH kelas Momi Waren.
Pada kesempatan ini, Betay tak lupa menyampaikan terima kasih kepada ketua STIH Manokwari karena sudah datang tatap muka dan memberikan pemahaman hukum dan pemgembangan kampus STIH ke depannya.
Setelah memberikan kuliah umum, Ketua STIH menyerahkan buku hukum adat Wondama dan Arfak kepada perwakilan mahasiswa, termasuk dosen.
Tujuannya kata Wamafma sebagai referensi untuk dipelajari tentang adat istiadat kedua suku yang merupakan hasil karya tim peneliti STIH Manokwari.
Ke depan, tambah Wamafma, buku hukum adat ini akan masuk sebagai mata kuliah tambahan di kampus STIH Manokwari. *