JAYAPURA-Para mahasiswa dari berbagai fakultas Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura mengajak kaum milenial dan masyarakat Papua pada umumnya untuk menyalurkan hak politiknya pada pemilu 17 April 2019.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di Provinsi Papua untuk mendukung pemilu damai yang ada di tanah ini," Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Uncen Louis D Raiwaky di Kota Jayapura, Papua, Jumat.
Louis yang didampingi sejumlah pengurus fakultas diantaranya Ketua BEM Fakultas Hukum Uncen Jembris Wafom, Ketua HMJ FKIP Nomensen Bleskadit, Eklon Amahoso, Agus MR Ohee, Yappi Pahabol dan Natalis Kamirip mengatakan bahwa dengan cara menghargai hak suara yang disalurkan ke TPS, maka secara tidak langsung telah mengikuti aturan yang ada.
"Dengan menghargai hak suara anda dan mengikuti peraturan yang telah dibuat oleh penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu serta para pendukung penyelenggara negara, maka kita telah menentukan masa depan bangsa, apalagi pemilu merupakan agenda negara,"katanya.
"Maka dari itu dibutuhkam teman-teman, para milenial Papua untuk ikut serta menyukseskan agenda negara dengan mendukung pemilu yang aman dan damai," sambung Louis.
Sementara itu, Jembris Wafom menjelaskan bahwa secara UU kedaulatan negara berada di tangan rakyat, sehingga sudah seharusnya rakyat sebagai pemegang kedaulatan itu harus mendukung pesta demokrasi yang akan berlangsung beberapa hari lagi.
"Negara kita adalah negara demokrasi, sehingga sebagaimana termuat dalam UUD Pada pasal 1 ayat 2, terulis bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UU," katanya.
Sehingga, kata dia, pemilu adalah representasi dari kedaulatan rakyat itu sendiri dimana pesta demokrasi atau pesta rakyat ini menjadi ajang bahwa rakyatlah yang berdaulat diatas negara ini.
"Untuk itu, kami para pimpinan mahasiswa di Uncen mengimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat menggunakan suara secara bijak dan cerdas guna menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin dan wakil rakyat untuk lima tahun kedepan dan menahkodai baik dari tingkatan daerah hingga nasional baik legislatif dan DPD," katanya.
Jembris juga menyarankan agar kaum milenial Papua lebih peka dengan lingkungan sekitar dan tidak cepat terpengaruh dengan isu-isu yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan.
"Kesempatan ini juga, kami mengajak untuk menolak politik uang, kampanye hitam, isu SARA, politik indentitas, hoax dan lainnnya yang bisa memecah bela persatuan. Ingat satu suara, satu orang, satu periode untuk Indonesia lebih baik dan untuk Papua lebih maju kedepannya," katanya.
"Kalau boleh mengutip pernyataan Romo Frans Magnis Suseno bahwa pemilu dilaksanakan untuk mencegah pemimpin yang buruk berkuasa diatas tanah ini, oleh karena itu bijak dan cerdaslah dalam menyalurkan hak suaranya,"ujarnya.*