PEGAF- Staf Ahli Gubernur Papua Barat Bidang Pemerintahan dan Otonomi Khusus Setda Papua Barat, Roberth Rumbekwan menyayangkan keteledoran Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Papua Barat lantaran sambutan tertulis gubernur untuk Musyawarah Adat (Musdat) Arfak Kabupaten Pegunungan Arfak, salah kegiatan.
Seharusnya sambutan tertulis gubernur yang akan dibacakan untuk pembukaan musyawarah adat Arfak tentang Musdat I Arfak, tetapi yang diberikan adalah sambutan gubernur pada acara PKK Provinsi Papua Barat di Kebar, kabupaten Tambrauw.
Roberth Rumbekwan akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada Bupati dan Wakil Bupati Pegaf, dewan adat Papua di Pegaf, wakil ketua DPRD, Muspida, peserta Musda dan tamu undangan lainnya lantaran tidak bisa membacakan sambutan tertulis gubernur.
“Semalam saya diperintahkan Gubernur untuk hadiri Musdat I Pegaf dan sekaligus membuka acara tersebut, namun sambutan tertulis gubernur salah dan tidak sesuai dengan agenda hari ini. Artinya inilah kerja humas yang tidak tepat sehingga saya minta maaf," ucap Rumbekwan, Kamis (11/4) di Pegaf.
Dijelaskan Rumbekwan, kalau pun sambutan yang diberikan bukan kepadanya tetapi seandainya kepada gubernur, maka bagaimana jadinya. Untuk itu setelah kembali ke Manokwari, Rumbekwan akan laporan kepada gubernur sekaligus pertanyakan biro kerja humprov.
Meskipun tanpa sambutan gubernur, Rumbekwan sampaikan beberapa pesan-pesan yang dapat menyukseskan musdat Pegaf saat ini. Salah satu pesan adalah memperkuat musdat Pegaf untuk mempertahankan eksistensi adat suku besar Arfak di Pegaf saat ini dan ke depannya. *