WARTAPLUS - Gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka atau OPM di bawah pimpinan Mayor Jenderal G. Lekkagak Telenggen, telah mengeluarkan peringatan untuk berperang kepada Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia.
Pernyataan itu diumumkan dan siarkan langsung oleh Mayjen Lekkagak, beberapa saat setelah Lekkagak dilantik menjadi Kepala Staf Operasi Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Dari situs dan akun resmi TPNPB, ternyata mereka tak cuma memiliki senjata laras jenis AK 47, M1, M14 hingga SS1 saja. Sejumlah pasukan TPNPB juga terlihat membawa senjata modern jenis senapan serbu mesin Steyr AUG.
Menurut Gardanasional.id, Steyr AUG merupakan senjata canggih untuk perang kota. Diketahui, Steyr AUG telah dikembangkan sejak akhir 1960-an oleh perusahaan Steyr-Daimler-Puch Austria untuk Angkatan Darat mereka. AUG singkatan dari Universal Army Rifle. Senjata serbu ini telah diadopsi pada tahun 1977 sebagai StG.77.
Produksinya dimulai pada tahun 1978 untuk menggantikan senapan serbu StG.58 yang sudah usang dan merupakan versi lisensi dari FN FAL.
Sejak diperkenalkan, AUG mendapatkan popularitas yang cukup tinggi. Senjata ini diadopsi sejumlah negara. Di Australia senjata ini diproduksi dengan lisensi sebagai Lithgow F88, yang biasa dikenal dengan nama Austeyr. AUG dapat dianggap sebagai desain bullpup yang paling sukses secara komersial sampai saat ini.
Steyr AUG memiliki kaliber standar NATO 5.56×45 mm. Senjata ini dianggap revolusioner dalam banyak hal saat pertama kali muncul. Steyr AUG dikenal karena keandalan, ergonomi yang baik dan akurasi yang layak.
Steyr AUG memiliki desain modular dan dirancang sebagai keluarga senapan yang bisa dengan cepat disesuaikan dengan berbagai peran dengan hanya mengganti larasnya. Ada empat barel dasar. Senapan standar berukuran panjang 508 mm (20 inci), kemudian laras kompak 350 mm (13,7 “), laras kargo 407 mm (16”), dan laras senapan mesin ringan 621 mm (24,4 inci). Yang terakhir ini dilengkapi dengan bipod lipat integral dengan penggantian tongkat hanya butuh beberapa detik.
Selain memiliki senjata serbu modern, TPNPB juga mengklaim memiliki pasukan elite. Pasukan ini merupakan penembak jitu yang siap membunuh lawan.
Berdasarkan foto yang disiarkan TPNPB, tampak sniper itu memiliki senjata penembak jarak jauh. Pasukan elite ini juga mengenakan pakaian penyamaran seperti yang dipakai tentara kebanyakan.
TPNPB mengklaim memiliki pasukan tempur yang mampu merepotkan TNI dan Polri. Bahkan, mereka menyatakan telah menyiapkan senjata dan aturan berperang.
"Kami siap layani mereka (TNI dan Polri), mereka siapkan ribuan personel, saya juga siap ribuan. Mereka bawa berapa ratusan senjata saya juga siap, kami siap lawan, demi kemerdekaan Papua," katanya.
Lalu dari mana senjata-senjata mereka dapatkan? Berdasarkan pengakuan Lekkagak, mereka mendapatkan senjata-senjata itu dengan cara merampasnya dari prajurit TNI dan personel Polri.
"Musuh kami adalah TNI Polri, jadi pasukan TPNPB yang tembak TNI, senjata sudah jadi milik kami. Senjata dan amunisi TNI Polri itu gudang senjata kami, dan senjata yang sudah rampas tidak akan kembalikan, itu sudah menjadi milik TPNPB," kata Lekkagak.
Salah satunya seperti kasus perampasan senjata oleh TPNPB terjadi di Pasar Sinak, Puncakjaya, Papua.
TPNPB juga telah menginstruksikan pasukannya di seluruh Papua, untuk bertahan di dalam hutan dan melakukan perang secara gerilya. [net]