SENTANI – Enam hari menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) KPU Kabupaten Jayapura menggelar simulasi pencoblosan Pemilu tahun 2019 di lapangan upacara Kantor Bupati Jayapura, Kamis (11/4) pagi.
Simulasi pencoblosan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, dan dilanjutkan dengan simulasi tata cara pencoblosan surat suara oleh bupati dan wakil bupati Jayapura.
Simulasi pencoblosan pemilu tersebut bertujuan agar, masyarakat di Kabupaten Jayapura memahami jenis-jenis surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten Jayapura.
“Tujuan dari simulasi ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar masyarakat mengenal tata cara pencoblosan, sehingga kita bisa mewujudkan Pemilu yang aman, jujur dan adil di Kabupaten Jayapura,” kata Ketua KPU Kabupaten Jayapura, Daniel Mebri.
Selain itu, untuk mengetahui estimasi waktu yang dibutuhkan oleh masyarakat pada saat melakukan pencoblosan. “Kita ingin mengetahui estimasi waktu yang akan digunakan pada saat mencoblos surat suara yakni surat suara presiden dan wakil presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten Jayapura,”jelasnya.
“Setelah simulasi pencoblosan ini, akhirnya kita mengetahui bahwa waktu yang dibutuhkan oleh satu orang selama mencoblos itu 5-7 menit. Dimana bagi mmasyarakan kita yang normal butuh 5 menit, sementara bagi Disabilitas kurang lebih 7 menit waktu yang dibutuhkan untuk mencoblos,” ungkapnya.
Daniel Mebri optimis bahwa dengan estimasi waktu yang sudah ada ini, maka akan menjadi pegangan dari KPU Kabupaten Jayapura dalam pelaksanaan Pemilu 17 April mendatang.
“Hari ini kita sudah dapatkan waktunya, jadi kita optimis dalam pelaksanaan nanti waktu ini cukup. Karena kita akan buka TPS itu dari jam 07.00-12.00 WIT bagi pemilik C6. Setelah itu dari pukul 12.00-13.00 itu untuk pengguna E-KTP atau Suket,”ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, mengatakan bahwa pemilu tahun 2019 adalah pemilu yang rumit, oleh karena itu ia menghimbau seluruh stekholder baik pemerintahan, tokoh agama, tokoh adat dan seluruh elemen masyarakat harus bertanggungjawab bersama mewujudkan pelaksanaan pemilu aman dan damai.
“Kita baru saja melewati musiah yang besar dan menjadi tantangan bagi kita dalam melaksanakan Pemilu. Selain itu, teman-teman kita di KPU baru saja dilantik beberapa waktu yang lalu, sehingga ini pekerjaan besar untuk kita sama-sama mewujudkan Pemilu yang bersih, aman dan damai,”ucapnya.
“Saya himbau kepada kita semua, mari sukseskan Pemilu yang baik, aman, damai dan bermartabat di Kabupaten Jayapura,” pesannya.
Bupati berharap, dengan simulasi yang dilakukan oleh KPU, seluruh peserta dapat penyerbar luaskan informasi mengenai tata cara pencoblosan kepada masyarakat untuk sama-sama mensukseskan pemilu dengan datang memberikan hak pilihnya sesuai hati nurani.
Bupati Mathius Awoitauw juga menegaskan bahwa dalam pelaksanaan pemilu 2019, Pemerintahan Kabupaten Jayapura dalam posisi netral dan tidak mengintervensi KPU Kabupaten Jayapura.
“Saya tegaskan lagi bahwa pemerintah Kabupaten Jayapura hari ini dalam posisi yang netral, tidak melakukan intervensi pada KPU sebagai penyelenggara. Kita ingin agar pelaksanaan Pemilu kali ini berlangsung demokratis, jangan seperti Pilkada lalu,” tegasnya. *