WARTAPLUS - Usai rapat tertutup antara Presiden Joko Widodo, dengan sejumlah menteri dan pihak terkait, diputuskan tarif tol turun. Penurunan tarif ini, berlaku untuk tol seluruh Indonesia.
Menteri yang ikut seperti Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi Muljono, Menteri Perhububungan, Budi Karya Sumadi, Direktur Utama Jasa Marga, dan dari Grup Astra.
"Tadi dilaporkan, dan Presiden menyetujui Ini (tarif tol) akan diturunkan," ujar Basuki di Istana Negara, Jakarta, Kamis 22 Maret 2018.
Basuki mengatakan, fokus utama yang ingin diambil adalah bagaimana jalur logistik ini tidak mahal. Karena, banyak keluhan ke Presiden Jokowi kalau jalur logistik di tol terlalu mahal.
Seperti kendaraan golongan I, yakni angkutan pribadi dan bus, dari tarif awal Rp1.200 per kilometer dengan jarak 48 km sebesar Rp57.600. Hitungan penurunannya, Rp1.000 per km dengan jarak 48 km sebesar Rp48 ribu.
Kendaraan-kendaraan berat seperti kontainer yang sebelumnya masuk dalam golongan kendaraan III, IV, dan V, digabung menjadi golongan III. Dengan perhitungan penurunan menjadi Rp2.000 per km dengan jarak Rp48 ribu, maka harga tarif tolnya menjadi Rp96 ribu.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya menjelaskan, penerapannya akan dilakukan dalam waktu dekat. Tinggal menunggu peraturan menteri (PM).
"Mungkin minggu depan, PM-nya mau dibuat ini dalam rangka memberikan kemudahan dan kemurahan tarif tol dan untuk men-support logistik lebih murah. Ini ada kaitannya dengan lebaran juga," jelas Budi.
Sementara itu, Dirut Jasa Marga Desi Arryani mengatakan, tidak ada kerugian walau tarif diturunkan. Sepanjang internal rate of return (IRR) stabil, tidak ada masalah. "Pada prinsipnya, itu saja. Jadi, kan konsensi ditambah, tarif diturunkan, sudah dicoba disimulasi, Insya Allah sesuai dengan pengusahaan awal, IRR nya," jelas Desi. [rmol]