JAYAPURA - Pengurus Provinsi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (Pengprov PASI) Papua pesimistis bisa meraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020.
Ketua Pengrov PASI Papua, Maikel Kambuaya di Jayapura belum lama ini mebeberkan alasannya. Menurut dia, PASI Papua tidak bisa meraih prestasi di PON karena persiapan menuju PON tidak maksimal.
“Kita akui sekarang ini ada pemusatan latihan berjalan, tetapi tidak berjalan maksimal, dan pemusatan latihan terpusat pun tidak jelas kapan,” keluhnya.
Oleh karena itu, dia meyakini PASI Papua tak mungkin dapat meraih medali baik emas, perak maupun perunggu pada PON yang akan digelar di Papua September 2019 mendatang.
Untuk bisa meraih prestasi di PON, Maikel menyarankan agar KONI Papua segera melaksanakan pemusatan latihan atau Training Center (TC) terpusat, sehingga ada kemajuan dari para atlet.
“Dibaca di media pencanangan TC terpusat sejak awal tahun, tapi molor terus. Jadi, kalau mau TC akhir bulan ini, segera laksanakan, jangan tunda lagi,” sarannya.
Maikel menyebutkan anggaran sebesar Rp 300 milyar untuk KONI Papua sudah ada, sehingga KONI segera buat perencanaan dan melaksanakan TC.
"Atletik ini kan olahraga terukur, sehingga perlu dilatih secara intensif, namun bila melihat realitas pesaing-pesaing provinsi lain dalam ajang PON nanti, dan persiapan kita yang tidak maksmial diprediksi sulit mengantongi medali," katanya
“Daerah lain sudah lakukan persiapan sejak dua tahun lalu, kita sebagai tuan rumah PON, belum lakukan apa-apa. Jangan sampai sampai kita seperti tamu di rumahnya sendiri,” katanya lagi.
Sementara itu, ditanya rencana TC yang akan ditangani Puslatprov? Maikel mengatakan tak menjadi masalah. “Siapapun yang tangani TC tidak masalah, asalkan segera lakukan TC terpusat, agar para atlet bisa latihan terkontrol, makan teratur dan lainnya,” harapnya.