DPRD Manokwari Serap Aspirasi Mahasiswa di Yogyakarta

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manokwari menyerap aspirasi kepada mahasiswa Manokwari yang studi kuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)/Istimewa

YOGYAKARTA- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manokwari menyerap aspirasi kepada mahasiswa Manokwari yang studi kuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kunjungan kali ini, dewan langsung menemui mahasiswa penghuni asrama mahasiswa Mansinam III Manokwari, di Kelurahan Codong Catur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kehadiran tim pengawasan DPRD Manokwari dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Manokwari, Frangky Awom bersama anggota dewan lainnya yaitu, Otniel Sada, Minus Yowen, Marthen Mansim, Imam Muslim dan Herlina Wamaer serta didampingi empat Staf Setwan DPRD Manokwari.

Perwakilan mahasiswa penghuni asrama Tery Iwow mengatakan bahwa sudah 12 tahun asrama ini tidak diperhatikan pemda Manokwari sejak berakhirnya masa kepemimpinan Dominggus Mandacan.

Kemudian sempat direnovasi setengah oleh mantan bupati Manokwari, Bastian Salabay, dan dilanjutkan lagi dibawa kepemimpinan Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan.

Tahap renovasi bangunan asrama Mansinam III Manokwari di Yogyakarta mulai dianggarkan pada Oktober 2018 untuk tahap renovasi bangunan asrama mulai.

Tahap renovasi yang berlangsung kurang lebih 6 bulan belum tampak selesai hingga saat ini. Padahal dikerjakan dengan APBD 2018.

Ketika bertemu mahasiswa, Jumat (29/3/2019) siang di Yogyakarta, anggota DPRD Manokwari turun mengecek dan mengawas secara langsung tahapan pembangunan tersebut.

Ternyata saat dilihat secara langsung ada beberapa bagian bangunan yang belum diselesaikan, misalnya toilet, teras halaman, dan pintu kamar serta atap genteng dan yang katanya belum diganti sehingga ketika hujan plafon berdampak.

Proyek dengan dana otonomi khusus tahun 2018 itu masuk pada DPA Kesra Setda Kabupaten Manokwari. "Jadi, dari hasil pertemuan dan pemantauan kita ternyata bangunan itu separuh sudah direnovasi dan separuhnya belum tuntas pengerjaannya," ungkap Awom.

Kemudian dewan juga pertanyakan pihak kontraktor yang mengerjakan bangunan renovasi tersebut, namun sesuai papan nama proyek dikerjakan oleh pelaksana CV Gladiol, konsultan perencana CV.Nusansa Karya dan Konsultan dan pengawas konsultan CV  Arttech Indonesia.

Oleh karena itu, dewan desak kepada pemda Manokwari untuk selesaikan pengerjaan agar bisa segera ditempati mahasiswa Manokwari.

Yulius Muib, ketua asrama mansinam III di Yogyakarta mengatakan, jumlah kamar bagi mahasiswa 47 unit ditempati 1-3 orang per kamar. Untuk jumlah mahasiswa yang menghuni asrama kurang lebih ratusan mahasiswa.

"Kurang lebih 6 bulan mahasiswa belum menempati asrama ini dan menumpang ke sesama kos dan membayar kos-kossan sendiri," kata Muib.

Untuk itu mahasiswa mendesak kepada DPRD Manokwari untuk desak kepada pemda agar pembangunan ini diselesaikan agar tahun ini mereka tempati.

Tidak hanya masalah asrama ini, tetapi mahasiswa juga mengeluh dengan belum dilengkapinya kasur tidur, wifi (akses internet) dan lain sebagainya yang menunjang studi perkulihan mereka.

Keluhan yang sama juga disampaikan mahasiswa yang menghuni asrama Doreri. Disana mereka pertanyakan kasur tidur yang dijanjikan dinas sosial Manokwari, juga wifi internet.

Wakil DPRD Manokwari Frangky Awom mengatakan bahwa awalnya diusulkan Rp1 miliar untuk pembangunan renovasi, namun realisasi anggaran Rp800 juta.

Oleh karena itu, Awom berharap pemda melalui instansi terkait segera menyelesaikan pekerjaan asrama tersebut agar bisa menampung kembali mahasiswa. *