JAYAPURA,- Ikatan Motor Indonesia (IMI) Papua mengklaim akan membangun sirkuit untuk cabang olahraga balap motor, meski tanpa bantuan pemerintah daerah melalui dana APBD.
Ketua IMI Papua, Yan Mandenas kepada pers di Jayapura, Selasa (20/3) mengungkapkan saat ini pihaknya tengah berupaya semaksimal mungkin agar cabor Balap Motor bisa dipertandingkan dalam PON XX tahun 2020 yang akan diselenggarakan di Bumi Cenderawasih.
"Saya yakin pasti lolos. Tanpa dukungan anggaran pemerintah daerah kami bisa cari uang sendiri untuk membangun sirkuit motor standar,” tegas Yan menjawab pertanyaan pers terkait tidak diakomodirnya cabor Balap Motor dalam PON XX oleh Koni Papua karena keterbatasan anggaran untuk pembangunan venue
Selaku Ketua IMI Papua, Yan merasa bertanggung jawab akan hal ini. Oleh karenanya dia bersama jajaran pengurus akan berjuang untuk mencari anggaran guna membangun arena balap/sirkuit motor bertype standar.
"Ketua Umum IMI Pusat, Sadikin Aksa bahkan menjamin bisa membangun sirkuit dengan dana pribadinya terlebih dahulu,” ujarnya.
Legislator Parlemen Papua ini menyebutkan, sejumlah daerah bisa dijadikan lokasi pembangunan venue semisal kabupaten Merauke, Biak, Mimika dan Kota Jayapura. Bahkan, aku Yan, dirinya telah berkomunikasi dengan stake holder dan pemangku kepentingan di daerah tersebut dan mereka mendukung.
"Di kota Jayapura ini saya sudah berkomunikasi dengan Walikota Kota Jayapura. Sirkuit dapat dibangun di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini (PNG), dan Wali kota juga sudah setuju,” akunya.
Kewenangan
Sementara itu terkait tidak diakomodirnya cabor Balap Motor, Yan menilai sejatinya KONI Papua tidak memiliki kewenangan untuk menentukan cabang olahraga (Cabor) yang diperlombahkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang.
Menurutnya, KONI boleh mengusulkan tetapi semuanya kembali kepada Pemerintah Provinsi terkait ketersediaan anggaran. Dari 46 cabor yang sudah diusulkan itu bisa berkurang maupun bertambah, dan akan kembali ke DPR Papua untuk pembahasan anggaran bersama Pemerintah
"Sangat disayangkan, apalagi Papua memiliki pebalap motor yang berprestasi hingga level Asia. Misalnya Josua Pattipi, altet motocross
yang pernah menyabet medali emas balap motor beregu 125cc, dan kini jasanya digunakan Provinsi Papua Barat," tukasnya.
“Josua akan kami Tarik kembali. Kami siap bertanding di PON. Kami sudah punya plening untuk mendapat medali emas,” tegasnya.
Keikutsertaan IMI dalam PON Papua, ujar Yan, bukanlah hal yang rumit. Pihaknya telah menyerahkan hal yang dibutuhkan ke KONI Papua
dan KONI Pusat, sesuai permintaan pengurus IMI Pusat. KONI Pusat bahkan sudah menyetujui, tinggal menunggu rekomendasi dari KONI Papua. Selain itu, Sekda Papua dan Asisten II Setda Papua telah memerintahkan agar cabor dibawah IMI Papua, diusulkan untuk ikut pertandingan PON.
"Saya bilang, kalau tidak kami akan minta KONI dibekukan. Tapi pemerintah siap membangun venuenya. Saya sudah berkomunikasi dengan Disorda. Kami sampaikan kami siap sediakan anggaran. Kalau memang tidak ada sirkuit, kami akan join dengan Papua Barat dan Papua barat
siap. Lebih baik kita join dari pada gagal, malu kita,” tegasnya.[Riri]