JAYAPURA - Bupati Jayapura Mathius Awaitouw mengungkapkan, pascabanjir di Kabupaten Jayapura Sabtu (16/3) pekan lalu, pemerintah akan mendirikan sekolah darurat, karena banyak sekolah yang rusak dan tidak dapat digunakan untuk proses belajar mengajar.
Ia mengakui bahwa ada sejumlah lokasi yang sekolahnya langsung terdampak seprti Distrik Sentani, namun jumlah pelajar SD hingga SMA/SMK di Kabupaten Jayapura yang terdampak, ia belum tahu persis dan masih dalam proses pendataan.
"Termasuk sejumlah sekolah-sekolah yang ada di pesisir danau Sentani, terendam air danau yang meninggi. Jumlah pelajarnya masih kami data," katanya didampingi Wakapolda Papua Brigjen Pol Yakobus Marjuki dan Sekda Papua TEA Heri Dosinaen, Jumat (22/3) siang.
Mengenai kelengkapan sekolah bagi para pelajar, Mathius mengaku hal itu akan lebih teknis diatur oleh Dinas Pendidikan. Sementara untuk tenaga pengajarnya tetap dilaksanakan oleh guru-guru setempat.
"Kalau untuk ujian nasional, akan kami usulkan ke pusat agar ada pertimbangan, misalnya susulan atau lainnnya," kata Mathius Awaitouw.
Sementara itu, mengenai ujian nasional, TEA Heri Dosinaen mengatakan hal itu akan diupayakan ke pemerintah pusat lewat dinas terkait agar ada pengecualian. "Kami akan koordinasikan hal ini, agar ada kebijakan khusus soal anak-anak yang terdampak banjir," katanya. *