SENTANI - Pemerintah Provinsi Papua berencana merelokasi warga yang mendiami kawasan cagar alam pegunungan cycloop, ke wilayah Jayapura - Wamena. Rencana ini disampaikan langsung Gubernur Papua, Lukas Enembe saat meninjau para korban banjir bandang di Posko Induk Gunung Merah kantor Bupati Kabupaten Jayapura, Rabu (20/3) siang.
Menurut Gubernur, rencana ini telah disampaikan ke Presiden Joko Widodo dan langsung mendapat respon positif dari orang nomor satu di negeri ini
"Rencana ini sudah disampaikan ke Presiden Joko Widodo dan direspon positif. Hanya saja mengenai lokasi pastinya belum ditetapkan," ujar Gubernur Lukas yang dalam kunjungannya itu didampingi ibu Yulce Enembe, Sekda Hery Dosinaen dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait
Menurutnya, pemerintah Papua juga nantinya akan mendirikan fasilitas pelayanan publik bagi warga yang direlokasi, seperti rumah sakit, sekolah, dan perumahan. Namun rencana ini masih harus disosialisasikan lebih dulu.
"Bencana seperti ini sudah terjadi berulang kali dalam kurun waktu tertentu, maka warga mau tidak mau harus direlokasi. Nanti kami siapkan pemukiman dan fasilitas lainnya bagi warga," tuturnya.
Tidak Boleh Lakukan Aktivitas
Sebelumnya, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, meminta tegas agar masyarakat tidak lagi melakukan ativitas di Pegunungan Robhong Holo atau yang lebih dikenal sebagai kawasan cagar alam cycloop.
"Ada 29 titik di Cycloop ini. Jadi hukumnya tidak boleh ada aktivitas di sana dalam bentuk apapun, ini tidak boleh dikompromikan, pemerintah akan tegas soal ini,” tegasnya
Dengan melihat fakta yang terjadi saat ini, menurut Wagub, masyarakat sudah seharusnya sadar untuk ke depan tidak melakukan aktivitas di kawasan Cycloop. Sebab bencana banjir bandang tidak bisa dianggap biasa.
"Jadi kami minta dengan segala hormat kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di Cycloop," pintanya
Seperti diketahui, banjir bandang yang terjadi Sabtu (16/3) malam telah memporak porandakan kota Sentani dan sekitarnya. Sejumlah kawasan terendam banjir, kawasan kaki gunung cyclop yang sebagian merupakan kawasan perumahan menjadi kewasan terparah terdampak banjir. Dari bencana hiodrologi (banjir dan tanah longsor) ini telah menewaskan sedikitnya 101 orang (data hari ini), ribuan warga mengungsi. Bahkan hingga hari ini, sejumlah kawasan pemukiman seperti BTN GajahMada, Bintang Timur masih terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. Tak hanya membawa air, banjir juga membawa material lainnya seperti kayu, lumpur dan batu yang terbawa arus dari pegunungan cyclop.