JAYAPURA - Sekitar 200 jiwa di wilayah kaki gunung cycloop, Kampung Toladan kini tengah mengungsi di Gereja Baptis Imanuel Toladan, lantaran tempat tinggal mereka juga terdampak bencana banjir bandang, sejak Sabtu (16/3) lalu. Mereka juga masih menanti bantuan yang datang seperti obat-obatan, kasur, bantal, pakaian anak kecil dan sabun. Pasalnya, hingga hari ketiga ini, tempat pengungsian sementara mereka itu belum tersentuh bantuan, terutama obat-obatan.
Pendeta Iton Kogoya mengatakan, para warga yang kini tengah mengungsi itu sedang menanti bantuan, apalagi mayoritas pengungsi terdiri dari anak-anak dan orang tua.
"Kami masih membutuhkan bantuan dari pemerintah, lembaga dan pihak lainnya jika saja terjadi banjir susulan. Disini ada berjumlah 200 lebih warga yang mengungsi sejak hari Sabtu," ujarnya saat ditemui sejumlah wartawan yang menyerahkan bantuan, Senin (18/3).
Sementara itu, perwakilan warga, Enius Kiwo juga mengungkapkan jika di antara warga yang mengungsi ada sebanyak 20 kepala keluarga yang tempat tinggalnya ikut terkena banjir bandang tersebut, bahkan terendam pasir.
"Karena itu kami tidak bisa kembali ke rumah sendiri. Dan kami sementara masih mengungsi. Semoga dinas terkait bisa perhatikan kami disini. Anak-anak juga banyak yang sakit dan kami butuh obat-obatan,"terangnya.*
Hingga hari ketiga ini, bantuan yang tiba baru berupa tenda di antaranya tiga tenda dari pihak Rindam dan satu tenda dari BNPB. Sementara untuk makan sehari-hari, mereka terpaksa memanfaatkan hewan ternak sendiri. *