5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pebisnis jaman Sekarang

istimewa

WARTAPLUS - Selain melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengelola bisnis sendiri merupakan salah satu impian yang ingin dicapai generasi millennial.

Apalagi, dengan menjalankan bisnis sendiri, anak-anak muda bisa mengerjakan apa yang mereka sukai, yang sesuai dengan passion mereka.

Di sisi lain, mereka juga bisa melatih diri sendiri untuk menjadi pemimpin, bahkan membantu orang banyak lewat bisnis yang dijalani.

Sayangnya, ada 5 kesalahpahaman soal bisnis yang dipikirkan generasi millennial. Jika Anda masih berusia muda dan berkepikiran untuk menjalankan bisnis sendiri, ada baiknya membaca artikel ini agar Anda bisa segera meluruskan pemikiran terkait dunia bisnis.

1. Pendidikan dan tech entrepreneurship tidaklah sesuai

Steve Jobs, Mark Zukckerberg, dan Bill Gates keluar dari sekolah demi memulai bisnis mereka. Ada yang berkata, mereka tidak butuh gelar demi meraup banyak uang dari bisnis mereka.

Padahal faktanya, pelajaran-pelajaran yang didapatkan di dalam kelas mampu memberikan ilmu yang mampu diterapkan dalam bisnis.

Jadi, jangan pernah mengorbankan pendidikan demi dunia bisnis Anda karena ada banyak hal bermanfaat yang bisa diaplikasikan di dunia kerja nanti.

2. Bisnis yang paling sukses berdasarkan pada ide terbaik

Sebagai pebisnis, mungkin Anda salah satu yang percaya bahwa bisnis tersukses adalah yang idenya paling cemerlang. Faktanya, bisnis yang sukses ialah bisnis yang mampu mengeksekusi ide-ide cemerlang dengan sukses.

Nah, untuk menjadi seorang pebisnis sukses, Anda harus belajar beragam kemampuan dalam bisnis yang mampu membawa ide-ide tersebut terjual ke pasar.

3. Pinjaman modal usaha dibutuhkan saat kepepet saja

Kesalahpahaman soal bisnis lainnya yang perlu Anda tahu berkaitan dengan pinjaman modal usaha. Banyak yang merasa selama beberapa bulan atau beberapa tahun awal, bisnis mereka baik-baik saja.

Di saat ada kendala yang berhubungan dengan keuangan, barulah pebisnis kelabakan mencari pinjaman modal.

Padahal, modal usaha bisa bermanfaat untuk banyak hal. Sebagai contoh, pembelian inventori, pengembangan bisnis, pembelian aset modal, hingga kegiatan promosi.

Jika Anda saat ini sedang merintis bisnis dan butuh pinjaman modal usaha, mengapa tidak mengajukannya ke platform peer to peer lending KoinWorks saja? KoinWorks memberikan pinjaman dengan depat dan mudah, tanpa menyita waktu-waktu sibuk Anda.

Anda bisa meminjam mulai dari Rp 10 juta hinga Rp 2 miliar. Bunga yang dikenakan pun rendah, mulai dari 0,75% hingga 1,67% flat per bulan.

4. Karyawan berkapasitas baik tidak perlu dikelola

Banyak pebisnis muda beranggapan bahwa jika ingin perusahaan berjalan dengan baik, merekrut karyawan yang pintar atau capable sangat diperlukan. Meski demikian, tentu saja karyawan perlu dikelola.

Contoh, pada 1998, co-founder Google Larry Page dan Sergey Brin merekrut Eric Schmidt yang mana ia menjadi CEO perusahaan tersebut.

Page dan Brin menyadari bahwa perusahaan mereka akan membutuhkan pemimpin-pemimpin berpengalaman jika inign menapakki tangga kesuksesan.

5. Orang-orang yang lebih tua tidak inovatif

Zaman kini, perusahaan-perusahaan dipenuhi oleh generasi millennial. Generasi ini dipercaya memiliki ide-ide segar yang mampu membuat suatu perusahaan bisa lebih unggul dibanding yang lainnya.

Hal ini beriringan dengan adanya kesalahpahaman bahwa orang-orang yang lebih tua, atau yang lebih berpengalaman, tidaklah inovatif.

Faktanya, bisnis yang dapat berjalan dengan sukses mengandalkan kolaborasi dari inovasi dan pengalaman.

Mungkin, anak-anak muda punya inovasi, tapi orang-orang yang lebih tua punya lebih banyak pengalaman. Jadi, mengolaborasikannya adalah satu hal yang menarik.

Nah, itu dia 5 kesalahpahaman soal bisnis yang dipikirkan generasi millennial. Harapannya, para pebisnis muda bisa lebih matang dalam mengelola bisnis, bukan hanya dari segi operasional, melainkan pula mindset. [net]