JAYAPURA – Setelah tertunda kurang lebih 3 bulan pascapenembakan terhadap belasan karyawan PT. Istaka Karya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada 1 Desember lalu, pembangunan jembatan akan dilanjutkan dalam waktu dekat.
Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XVII Papua, Osman Marbun mengatakan, pekerjaan ini akan dilanjutkan oleh PT. Istaka Karya dan dijaga ketat oleh TNI dengan melibatkan sedikitnya 600 personil.
“Sesuai hasil pertemuan dengan Mabes TNI dan Ditjen Pekerjaan Umum, maka disepakati 600 prajurit TNI akan dikirim ke Nduga untuk mengamankan pembangunan infrastruktur jembatan trans Papua di Kabupaten Nduga. Saat ini 600 personil ini sementara dalam perjalanan menuju Papua menggunakan KRI dr. Soeharsono-990 dan rencananya tiba di Timika tanggal 8 Maret mendatang,” jelas Osman Marbun kepada pers di Kota Jayapura, Minggu (3/3).
Dari 600 personil tersebut, 250 prajurit akan diberangkatkan ke Wamena, sementara 350 prajurit ke ibu kota Nduga Kenyam. “Sebanyak 600 prajurit ini akan melaksanakan tugas pengamanan pembangunan jembatan di dua tempat yaitu dari Mbua sebanyak 250 prajurit, dan 350 prajurit di Kenyam,” jelasnya.
“Ini adalah tahap pertama, sedangan tahap kedua akan ada 940 prajurit yang dikirim untuk menjaga keamanan di Mbua dan di Kenyam. Jadi satu orang pekerja di jaga oleh dua orang prajurit,” sambungnya
Osman Marbun berharap dengan kehadiran ratusan personil ini dapat memberikan keamanan bagi para pekerja, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.
“Harusnya pekerjaan jembatan trans Papua ini bisa diselesaikan di tahun ini, namun dengan adanya keterlambatan waktu pekerjaan maka dibutuhkan waktu tambahan agar pekerjaanya bisa maksimal dilakukan,” terangnya.
Lanjut Osman, dari 14 jembatan yang ditangani PT Istaka Karya, 8 jembatan diantaranya sudah dikerjakan namun belum ada yang selesai. Kemudian dari 21 jembatan yang ditangani oleh PT Brantas, 5 jembatan sudah selesai, sementara 16 jembatan lagi masih dikerjakan,” ungkapnya.
Untuk mengejar pekerjaan ini selesai tepat waktu, Osman menyampaikan bahwa pekerjaan tersebut harus dibuat paralel sehingga bisa diselesaikan semua akhir tahun ini.
“Lokasi jembatan yang dikerjakan itu 276 km mulai dari Habema sampai ke Mumugu, sehingga pekerjaannya cukup panjang dan berada di hutan sehingga perlu pengamanan,” tandasnya. *