JAYAPURA,- Pasangan Calon Gubernur Papua No urut 2, John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae punya program jitu yang berpihak kepada masyarakat dalam mengelola dana Otonomi Khusus (Otsus).
Hal itu terungkap, saat Calon Gubernur Papua, John Wempi Wetipo menyampaikan orasi politiknya, dalam pertemuan terbatas di Kabupaten Boven Digol, yang dilaksanakan di Café Resto, berapa waktu lalu.
Wempi Wetipo menyampaikan, dalam tagline “Papua Cerdas”, terdapat program besar yang telah mereka buat, untuk membangun Papua lebih baik dalam jangka waktu lima tahun ke depan, yang berpihak kepada masyarakat. Salah satunya, tentang pendidikan gratis yang bakal diterima oleh seluruh masyarakat di Papua khusus di jenjang pendidikan Strata Satu (S1).
Wempi Wetipo mengatakan, terdapat 42 perguruan tinggi di Papua. Dimana dalam perhitungan mereka membutuhkan dana senilai Rp 600 miliar untuk memberikan anak-anak Papua sekolah di jenjang perkuliahan.
“Kita sudah hitung, dengan dana Otsus kita bisa membebaskan seluruh anak-anak kita di Papua untuk mendapatkan pendidikan gratis di tingkat perkuliahan,” katanya.
Dengan pendidikan gratis di tingkat perkuliahan, lanjut Wempi Wetipo, diyakini seluruh masyarakat di Papua ke depannya, memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik dan siap bekerja serta menciptakan lapangan kerja.
“Jadi, kalau sudah gratis, kita buat aturannya, agar anak-anak kita disiplin dan usai dari bangku perkuliahan sesuai waktu. Kalau main-main, kita akan cabut haknya dan langsung di skors,” pungkasnya.
Bantuan Uang Tunai Rp 2 Juta Per Bulan
Berkaitan dengan dana Otsus, ungkap Wempi Wetipo, bersama Habel Melkias Suwae, ia juga sudah menyiapkan program, seluruh orang asli Papua (OAP), ke depan bakal mendapatkan uang tunai Rp 2 juta per bulan.
“Kita sudah hitung, apabila penduduk di Papua sekitar 4,3 juta penduduk, apabila dibagi dua, maka ada 2 juta OAP. Artinya butuh dana Rp 4 Triliyun. Kalau dilihat dari dana Otsus saat ini, yang jumlahnya sangat besar, kita pasti mampu melakukannya,” ujarnya.
Dikatakannya, yang berhak mendapat uang Rp 2 juta perbulan, yakni masyarakat yang berusia diatas 17 tahun.
“Bila masyarakat menghendaki Pasangan JOSUA menjadi Gubernur Papua, maka program ini akan kita laksanakan tahun 2020. Sebab kita bakal mempersiapkan regulasinya dan mendata seluruh OAP yang ada di Papua, dengan menggerakan seluruh relawan yang ada,” tegasnya.
Tak sampai di situ, kata Wempi Wetipo, apabila sebelumnya di jaman Gubernur Barnabas Suebu terdapat dana Prospek dengan anggaran Rp 100 juta perkampung dan Lukas Enembe mengganti namanya menjadi Respek dengan besaran anggaran yang sama, Pasangan JOSUA bakal menambah anggaran itu menjadi Rp 200 juta per kampung.
“Kita bakal memberikan nama Berdikari (berdiri di kaki sendiri) dengan besaran Rp 200 juta per kampung. Tak sampai di situ, kami juga bakal menganggarkan tingkat Distrik Rp 5 miliar pertahun,” lugasnya.
Wempi Wetipo menegaskan, untuk mewujudkan semua program yang dicanangkannya di dalam visi misinya, bakal dibangun kantor perwakilan Gubernur Papua di lima wilayah adat, guna mempersingkat rentang kendali pelayanan.
“Jadi ke depan kita akan bangun kantor Gubernur Papua di lima wilayah adat, yakni Tabi, Animha, La Pago, Me Pago dan Saireri. Jadi, kalau masyarakat hendak memberikan aspirasi, tak perlu harus ke Kota Jayapura. Apalagi, kami telah bersepakat untuk berkantor sekali satu minggu berada di seluruh kabupaten,” pungkasnya.
Wempi Wetipo mengajak agar masyarakat pergi ke TPS pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang.
“Kalau orang bilang terobosan yang saya buat itu dianggap sangat gila. Saya hanya katakan, pasti akan mewujudkan visi misi saya. Saya siap di turunkan dari jabatan, apabila janji politik yang saya tawarkan kepada masyarakat tak di wujudkan,” lugasnya. *