JAYAPURA - Setelah dilantik sebagai Bupatif definitif Kabupaten Deiyai periode 2019 - 2024, Ateng Edoway bersama Wakil Bupati, Hengky Pigai oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe, Rabu (20/2) lalu di Gedung Negara Jayapura, kedua pemimpin baru kabupaten Deiyai tersebut langsung bergerak cepat melaksanakan berbagai program yang telah disusun sebagaimana visi misi yakni 'Deiyai Bangkit Kerja, Kerja dan Kerja'.
Kepada pers di Jayapura, Senin (25/2), Bupati Deiyai, Ateng Edowai membeberkan sejumlah program prioritas dalam 100 hari kerjanya .
"Dalam rangka Gerbangkan Matra (gerakan pembangunan keluarga aman mandiri sejahtera) sehingga dalam waktu dekat (akan laksanakan) visi misi program 100 hari kerja,"ungkap Ateng.
Pertama yang dilakukan olehnya bersama Wakil Bupati adalah membentuk tim membasmi miras (minuman keras).
"Ini langkah awal karena nilai budaya yang asli telah sirna oleh jaman, terpengaruh budaya luar. Miras pengaruh dari luar, pengaruhi deiyai sehingga dalam hal ini kita lakukan upaya bekerjasama dengan Polres Paniai dengan berbagai komponen masyarakat dalam rangka basmi miras dan judi,"bebernya.
Hal lain, ujar Ateng, yakni melakukan kunjungan kerja bupati perdana ke dua distrik yaitu distrik Bowobado dan Kapiraya yang letaknya cukup jauh dari Tigi, ibukota kabupaten Deiyai
"Kita akan melakukan survey tapal batas (antara kabupaten Deiyai dan Mimika). Apalagi suku disana (dua distrik) antara suku Mee dan suku Moni terjadi pembunuhan," sebut Ateng.
Selain itu, lanjut Ateng, di kepemimpinannya juga akan fokus bidang infrastruktur jalan yang menghubungkan Deiyai dan kabupaten Mimika.
"Kami minta dukungan pemprov (provinsi) agar jalan segera diselesaikan. Jalan Deiyai Nabire cuykup jauh dan terbelakang, sedangkan Deiyai - Mimika lebih dekat, sehingga bisa meningkatkan perekonomian, harga jual sayur mayur bisa lebih murah,"urainya.
"Oleh karenanya kami sangat berharap bantuan dari pemerintah provinsi terkait pembangunan infrastruktur ini,"harapnya.
Deiyai juga diharapkan ke depan menjadi kota wisata. Apalagi pemerintah setempat berencana membangun jalan Injil untuk mengenang injil pertama kali masuk di wilayah Meepago. Selain itu di Deiyai juga terdapat dua gunung yang cukup mempesona dengan sungai tigi yang bisa menjadi destinasi wisata daerah itu.
Ateng menambahkan pihaknya juga akan fokus pembangunan di bidang keagamaan, pendidikan juga kesehatan.
"10 persen DAU kabupaten Deiyai akan dialokasikan hibah untuk pembangunan gedung ibadah dan rumah pastori serta pemberian insentif kepada pelayanan umat 10 persen DAU. Karena ini rasa terbebani karena injil masuk deiyai dan doa murni dari masyarakat untuk saya. Sehingga harus saya balas jasa hamba Tuhan. Sebab doa orang benar sangat besar kuasanya,"pungkasnya.