KEEROM - Bupati Kabupaten Keerom Muhammad Markum secara simbolis menyerahkan 1.200 sertifikat tanah untuk warga Keerom di Aula Pramuka Arso 10 Swakarsa, Senin (25/2) pagi.
Sertifikat tanah sebanyak 1.200 itu merupakan program PTSL (pendaftaran tanah sistemtis lengkap) dari total 4.050 sertifikat untuk masyarakat Keerom yang berada di 11 kecamatan dan 91 kampung.
"Sertifikasi tanah warga melalui program PTSL 2019 ini merupakan program Presiden RI Joko Widodo. Tujuannya, untuk percepatan sertifikasi tanah warga," kata Bupati disambut tepuk tangan ribuan warga.
Pada kesempatan tersebut, bupati menyampaikan terima kasih atas kerja keras Kantor Pertanahan Kabupaten Keerom sehingga sertifikat tanah program PTSL di Keerom dapat dibagikan.
Marhum berharap agar sertifikat yang sudah diberikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak diperjualbelikan. "Gunakan sertifikat ini untuk kegiatan- kegiatan yang berguna. Sudah ada sertifikast jadi stop jual-jual tanah," pintanya.
Sementara itu, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Keerom Yohanes Boapi menjelaskan bahwa target yang dilakukan oleh pihaknya sebanyak 6000 bidang lahan dan realisasinya 6020 bidang, sedangkan untuk pembuatan sertifikat tanah targetnya 4.000 lembar dan realisasinya sebanyak 4054 lembar.
"Hari ini, dibagi sebanyak 1200 lembar sertifikat dari 4.045 lembar yang sedang diproses. Dari sebanyak ini, 85 persen diserahkan kepada orang asli Papua dan sisanya 15 persen non-orang asli Papua, " katanya.
Yohanes menyampaikan terima kasih kepada Bupati Keerom dan jajarannya hingga kepala OPD dan kepala distrik yang telah membantu proses hingga penerbitan sertifikat tanah.
Warga Keerom, Natalia Enumbi Kogoya saat ditemui usai diberi sertefikat merasa senang dan bahagia.
"Saya senang sudah punya sertifikat tanah ini. Saya sudah 15 tahun menunggu kesempatan ini," ujar warga Desa Buburia, Kecamatan Arso Barat ini. *