JAYAPURA - Manajemen Persipura Jayapura akhirnya menyatakan setuju untuk digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) pasca ditetapkannya Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum federasi sepakbola tertinggi (PSSI), Joko Driyono sebagai tersangka.
Sekretaris umum Persipura, Rocky Bebena mengatakan jika Persipura akan menyetujui KLB digelar jika diminta oleh anggota federasi ataupun komite eksekutif (Exco) sesuai dengan statuta.
"Kalau kita bicara soal KLB itu memang hanya dapat dua hal, yakni permintaan dari 2/3 anggota atau voters federasi dan komite eksekutif untuk melakukan itu. Jadi kalau permintaan untuk KLB memang dari Exco yah berarti sudah memenuhi statuta dan itu wajar," ujar Rocky kepada wartawan di Jayapura, Rabu (20/02/19).
Kendati sudah mendapatkan kabar jika KLB akan segera digelar, namun Rocky mengakui jika Persipura belum menerima surat pemberitahuan terkait permintaan tersebut.
"Iya kita juga sudah dengar dari media jika KLB akan digelar untuk membentuk komite pemilihan dan komite disiplin, tapi sampai sekarang kami dari klub belum menerima surat terkait itu," ungkapnya.
Rocky pun menyarankan agar siapapun yang nantinya maju sebagai calon ketua umum PSSI benar-benar sosok yang paham dan mengerti tentang pengelolaan sepak bola.
"Kalau ingin ideal itu harus mengurus bola selama lima tahun dulu, dan sebenarnya kita belum membicarakan soal siapa yang akan maju, tapi harus orang yang paham dengan sepak bola dan bersih dari praktik kotor. Kalaupun nantinya ada figur yang maju lebih bagus murni untuk maju mengurusi sepakbola biar lebih pas dan ideal," ungkapnya.
Meski begitu, Rocky pun berharap agar KLB sebaiknya digelar setelah dua agenda negara yakni pemilihan presiden (pilpres) dan juga pemilihan legislatif (pileg), agar mengantisipasi terjadinya kegaduhan.
"Bagi kami, alangkah lebih bijak KLB itu digelar setelah pilpres dan pileg, karena jangan malah nanti agenda kita terganggu oleh kegiatan negara yang lebih penting, dan kita sepatutnya harus junjung tinggi itu," pungkasnya.