MANOKWARI- Dewan Adat Suku (DAS) Doreri di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat melaksanakan Musyawarah Besar II memilih badan pengurus lima tahun ke depannya.
Ketua Panitia Mubes DAS Doreri Bons Rumbruren mengatakan, terdapat sejumlah keputusan telah dihasilkan melalui mubes tersebut.
DAS Doreri sempat vakum sejak tahun 2007 lalu, namun melalui pergumulan panjang sehingga di tahun 2019 ini mubes DAS dilaksanakan. Meskipun mubes itu sempat berjalan alot, namun menghasilkan sejumlah keputusan penting, baik pembahasan ADRT dan pemilihan Ketua DAS Suku Doreri.
“Jadi kita semua menghormati keputusan Mubes. Siapa pun yang terpilih menjadi ketua harus bisa merangkul 9 keret yang ada," ungkap Rumbruren, Sabtu (16/2/2019) malam.
Kata Rumbruren, ketua terpilih diharapkan tetap menjaga marwah dan martabat Suku Doreri baik dalam hal adat, pemerintahan, sosial dan budaya. Bahkan Bons menegaskan dalam Mubes hanya membahas hal-hal seputar kepentingan Suku Doreri dan tidak membahas politik.
“Untuk Pileg 2019 kami hanya mendukung lewat doa untuk anak Doreri yang maju sebagai caleg,” ucap dia.
Senada, Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan mengatakan Musyawarah Besar merupakan hal penting bagi Dewan Adat Suku Doreri.
“Masa depan Doreri, Manokwari dan Tanah Papua ikut ditentukan keputusan-keputusan penting dalam Mubes ini,” jelas Bupati diwakili Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Pemkab Manokwari, Marhatigoran Sitomorang.
Menurutnya konsep pemberdayaan sangat penting bagi Suku Doreri dan semua suku yang mendiami Tanah Arfak.
Untuk diketahui bahwa Mubes Dewan Adat Suku Doreri digelar selama dua hari di Manokwari (15-16 Februari) dan memutuskan Roberth Rumbekwan sebagai ketua terpilih, bersama Yonas Rumfabe (Sekretaris Umum) dan Regina Salamahu Burwos (Bendahara). *