SORONG,-Kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti di Kota Sorong, Papua Barat, Sabtu (17/3) dijadikan momen oleh Pemerintah Kota Sorong untuk secara langsung melaporkan sejumlah keluhan.
Wakil Walikota Sorong, Pahima Iskandar didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Rudy Lakku serta perwakilan anggota DPRD, Derek Wamea yang menyambut kedatangan Menteri di Bandara DEO tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Dalam keterangan yang disampaikan oleh Menteri Susi, bahwa Wakil Walikota melaporkan adanya sejumlah pengusaha asal Papua yang tinggal di Jakarta meminta agar diberikan ijin penggunaan kapal dengan Trawl atau centrang.
"Tadi ibu walikota cerita bahwa ada pengusaha Papua di Jakarta meminta agar kapal Trawl dijalankan. Saya bilang, Anda tidak bisa menghentikan mereka, maka Saya sudah hentikan. Masak menjaga saja tidak bisa. Kalau tidak bisa, Papua hilang. Kalau Trawl diperbolehkan maka masa depan di Papua tidak akan ada, turis juga tidak ada. Kalau Anda sayang, maka jaga," tegas Susi dengan nada cukup tinggi.
Ditambahkan olehnya bahwa yang bisa menjaga kelestarian sumber daya laut di Papua adalah masyarakat dan pemerintahnya. Pemerintah pusat hanya dapat membantu melalui kebijakan yang menyejahterakan masyarakat di Papua.
Oleh karena itu, Susi yang ditemui disela-sela kunjungan kerjanya di Sorong, Papua Barat, Sabtu (17/3) mengajak semua elemen masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama menjaga laut dari oknum-oknum perusak laut, kapal asing yang menjarah laut Papua.
Pelarangan penggunaan cantrang atau trawl sendiri dituangkan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2015 lalu. Menteri Susi menilai penggunaan Trawl dapat merusak lingkungan terutama terumbu karang sebagai rumah ikan. *